MENYAMBANGI KOREA SELATAN,NEGERI SEJUTA GINGSENG. Oleh : Dr.Ir.Drs.H.Syahriar Tato.SH.SAB.SSN.MS.MH.MM

MENYAMBANGI KOREA SELATAN,NEGERI SEJUTA GINGSENG.
Oleh : Dr.Ir.Drs.H.Syahriar Tato.SH.SAB.SSN.MS.MH.MM

Negeri gingseng Korea Selatan terletak di semenanjung Korea dan berbatasan dengan Korea Utara.Semenajung Korea ini secara geografis terletak bersebelahan dengan Cina dan Jepang.sedang dibagian utara terletak sungai Amnokgang (Yalu) dan Dumangang (Tumen), yang membatasi dengan daerah Manchuria.Di Bagian timur Dumangang sepanjang kurang lebih 16 km juga menjadi batas dengan Rusia.Sedang Bagian barat Semenanjung Korea dibatasi oleh Teluk Korea di bagian utara dan Laut Barat di bagian selatan, di mana pantai timur menghadap Laut Timur.Sekitar 200 kilometer memisahkan semenanjung ini dengan Cina bagian timur. Jarak terdekat antara pantai Korea dengan Cina adalah 200 kilometer dan dari bagian tenggara semenanjung ini, tempat terdekat dengan pantai Jepang adalah sekitar 200 kilometer.Karena letak geografisnya, budaya Cina memasuki Jepang melalui Korea.Perihal ini ditandai dengan terbangunnya pusat pusat pusat budaya Buddha dan Konfusianisme di ketiga negara ini.
Semenanjung Korea terbentang sepanjang sekitar 1000 kilometer ke arah selatan, mulai bagian timur laut dari benua Asia, dan lebarnya sekitar 300 kilometer. Oleh karena itu, variasi iklim lebih terlihat perbedaannya sepanjang garis lintang utara-selatan. Perbedaan antar jenis-jenis tanaman dapat dilihat antara bagian utara yg dingin dan bagian selatan yang hangat.Semenanjung ini dan pulau-pulau kecilnya, terletak antara 33 06’40″N dan 43 00’39″N lintang dan 124 11’00″E dan 131 52’08″E bujur. Lokasi Korea secara garis lintang terletak seperti semenanjung Iiberia dan negara Yunani. Keseluruhan semenanjung terbentang dari utara ke selatan seperti negara bagian California di Amerika Serikat.Secara garis bujur, Korea terletak persis di bagian utara Philipina . Garis bujur 127 30′E melintang persis di tengah-tengah semenanjung Korea. Tetapi, Korea juga mempunyai garis bujur yg sama dengan Jepang, yaitu 135 E. Oleh karena itu, kota Seoul dan Tokyo sama-sama mempunyai zona waktu lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time).
Total luas semenanjung Korea termasuk pulau-pulau kecilnya, adalah 222154 kilometer persegi, di mana 45 persen (99313 kilometer persegi), tidak termasuk Demilitarized Zone (DMZ) merupakan daerah Korea Selatan. Kombinasi teritorial Korea Utara dan Selatan adalah sekitar ukuran Inggris Raya (244100 kilometer persegi) . Korea Selatan sendiri hampir seluas Hungaria (93000 kilometer persegi).
Ada sekitar 3000 pulau yg termasuk dalam teritorial Korea. Pulau-pulau tersebut paling banyak terletak di pantai barat dan selatan, dan hanya sedikit yang ada di daerah Pantai Timur. Ulleungdo, pulau terbesar di Pantai Timur, merupakan pusat perikanan terbesar seperti pulau Dokdo. Pulau yg lebih besar lagi adalah termasuk Jejudo – yg terbesar, Geojedo, Ganghwado, and Namhaedo.
Sampai abad ke11, teritorial Korea meliputi sebagian besar Manchuria, tetapi sejak abad ke15, karena perang berkepanjangan dengan Cina, Korea bergeser ke arah selatan,sungai Amnokgang dan Dumangang menjadi perbatasan antara Korea dan Cina.
Di akhir Perang Dunia II, semenanjung Korea terbagi menjadi daerah utara yang diduduki oleh kekuasaan Soviet dan daerah selatan yang diduduki oleh kekuasaan Amerika. Di akhir Perang Korea, ditarik garis batas baru yang disebut Demilitarized Zone (DMZ), sebuah daerah selebar 4 km sebagai daerah gencatan senjata, yang memanjang dari pantai timur sampai pantai barat sepanjang 241 kilometer.
Dari segi Administrasi kewilayahan,Ada tiga tingkat unit administrasi di Korea Selatan. Daerah tingkat pertama termasuk tujuh kota metropolitan dan sembilan provinsi (do). Kota metropolitan adalah daerah urban yang mempunyai populasi lebih dari satu juta. Seoul ibukota Korea Selatan, adalah daerah pusat urbanisasi terbesar, terdiri dari 10 juta penduduk. Busan adalah kota kedua terbesar, dengan populasi lebih dari 4 juta. Daegu, Incheon, Gwangju, Daejeon dan Ulsan, terurut dari terbesar sampai terkecil, masing-masing berpenduduk lebih dari 1 juta orang.
Di tingkat administrasi kedua, provinsi (do) terbagi lagi menjadi kotamadya (si) dan kabupaten (gun). Sebuah kotamadya mempunyai populasi lebih dari 50,000 penduduk. Sebuah kabupaten terdiri dari satu kota kecamatan (eup) dan lima sampai sepuluh myeon. Walaupun mereka adalah unit administrasi, provinsi (do) juga mempunyai peran penting dalam identifikasi regional penduduk dan banyak warga Korea mengidentifikasikan dirinya sebagai warga yang berasal dari provinsi di mana mereka lahir dan dibesarkan. Kota metropolitan terbagi menjadi kecamatan (gu). Unit terendah adalah dong di kotamadya dan ri di luar kota. Dalam beberapa dekade terakhir, Korea Selatan mengalami pertumbuhan daerah-daerah urban yang sangat pesat. Populasi daerah urban sekarang melebihi 85 persen dari total populasi nasional. Pertumbuhan urbanisasi terutama pesat di daerah koridor antara Seoul dan Busan, dari daerah Khusus Metropolitan Seoul sampai daerah Provinsi Gyeongsang. Secara kontras, daerah baratdaya dan daerah timurlaut mengalami pengurangan populasi yang cukup besar.
Daerah pegunungan secara tradisional telah menjadi garis batas alamiah antara daerah-daerah geografis. Karena garis batas alamiah ini menghambat penduduk suatu daerah untuk berkomunikasi dengan penduduk daerah lain, maka berkembanglah perbedaan gaya bahasa (dialek) lokal dan budaya lokal antar penduduk tiap daerah, baik perbedaan tipis maupun mencolok. Perbedaan regional ini juga merujuk pada daerah-daerah administratif tradisional yang dibentuk sepanjang Dinasti Joseon (1392-1910).
Semenanjung Korea terbagi menjadi tiga daerah yang terdiri dari Tengah, Selatan dan Utara. Tiga bagian besar ini terbagi menurut situasi geografis yang berbeda-beda, di mana masing-masing menunjukkan keadaan ekonomi, budaya, dan fisik yang berbeda.
Di daerah Tengah ada daerah Metropolitan Seoul, provinsi Chungcheong dan Gangwon. Di Selatan, ada provinsi Gyeongsang, Jeolla, dan Jeju. Di Utara, ada provinsi Pyeongan, Hamgyeong dan Hwanghae. Penyebutan “daerah utara” berasal dari penyebutan daerah provinsi Pyeongan dan Hamgyeong sebelum pembagian semenanjung pada tahun 1945. Daerah “Utara” pada masa sekarang digunakan untuk menyebut daerah-daerah di bagian utara Demilitarized Zone, termasuk Pyeongan, Hamgyeong, Hwanghae dan bagian utara provinsi Gyeonggi dan Gangwon.
Daerah Tengah,Daerah ini terdiri dari daerah metropolitan Seoul, yang merupakan bagian dari Provinsi Gyeonggi, lalu Provinsi Chungcheong di selatan, dan Provinsi Gangwon di timur.
Daerah Ibukota (Seoul / Gyeonggi): Daerah ini termasuk Seoul dan Incheon, yang membentang di daerah Gyeonggi-do. Daerah ibukota, seperti namanya, adalah pusat semua aktivitas politik, ekonomi, dan budaya di Korea Selatan. Di sekitar Seoul juga terbentuk kota-kota kecil, yang membentuk daerah urbanisasi . Di dalam dan di sekitar Seoul terdapat konsentrasi terbesar industri nasional. Sebagai sub sistem transportasi dalam negri, dengan Gimpo International Airport yang terletak di bagian pinggir barat Seoul, Incheon International Airport, dan jaringan jalur kereta api yang menghubungkan semua bagian negara, daerah ibukota ini menjadi pintu utama dunia menuju Korea Selatan. Karena posisinya yang strategis, dialek bahasa yang digunakan di Seoul dianggap standar nasional bahasa Korea.
Provinsi Chungcheong: Daerah ini terletak di antara daerah Ibukota dan daerah Selatan. Cheongju dan Daejeon adalah kota-kota tempat urbanisasi di daerah ini. Daerah ini terdiri dari Chungcheongnam-do dan Chungcheongbuk-do, dan telah dianggap sebagai perpanjangan Seoul ke arah selatan. Kedekatannya dengan ibukota membawa manfaat ekonomi. Banyak industri baru bermunculan di daerah Teluk Asanman di pantai barat. Daerah ini juga menerima keuntungan dari sistem transportasi dan layanan kota dari daerah Seoul dan sekitarnya. Provinsi Chungcheong dan Gyeonggi mengkhususkan pada bidang hortikultura dan peternakan produk susu (dairy) untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak di daerah urbanisasi terdekat.
Provinsi Gangwon: Daerah ini terletak di sebelah timur daerah ibukota. Pegunungan Taebaeksan, yang melintas dari utara ke selatan melalui bagian tengah daerah ini, membagi provinsi ini menjadi daerah pantai di timur dan daerah pegunungan di barat. Gangneung, Chuncheon, dan Wonju adalah daerah-daerah urban di provinsi ini. Gangwon-do menyediakan atraksi wisata dan olahraga, karena tanahnya yang bertebing-tebing. Industri pertambangan, yang sebelumnya merupakan sektor utama dalam perekonomian daerah ini, telah menyusut karena adanya kompetisi dari batubara dan mineral impor. Jatuhnya industri pertambangan, dikombinasikan dengan kecenderungan penduduk untuk pindah dari daerah rural ke daerah urban, merupakan faktor utama yang menyebabkan banyaknya migrasi penduduk keluar dari daerah ini. Gangwon-do, dengan jumlah penduduk yang sekarang kurang dari 2 juta, sekarang telah menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terkecil dibandingkan provinsi-provinsi lain.
Daerah Selatan,Daerah selatan mencakup Provinsi Gyeongsang terletak di tenggara, Provinsi Jeolla di barat daya, dan provinsi Jejudo yang terletak di lepas pantai selatan. Daerah ini mencakup kota metropolitan Busan, Daegu, dan Ulsan yang tersebar di Gyeongsangbuk-do dan Gyeongsangnam-do. Busan dan Daegu adalah kota-kota urban utama di provinsi ini, termasuk kota terbesar kedua dengan 4 juta penduduk dan kota ketiga dengan 2.5 juta penduduk di Korea Selatan.

Daerah ini dikenali dari cekungan besar Sungai Nakdonggang dan dikelilingi oleh pegunungan Sobaeksan. Karena topografi pegunungan sekitarnya yang bertebing-tebing, daerah-daerah di sini mempunyai jenis budaya yang mirip, dilihat dari kebiasaan dan dialeknya, yang sangat berbeda dibandingkan orang-orang dari daerah yang lain. Provinsi Gyeongsang juga mempunyai nama lain “Yeongnam,” yang secara harafiah berarti “bagian selatan setelah pegunungan,” yang menunjukkan bahwa pegunungan memang telah memegang peran penting dalam sejarah terbentuknya perbedaan-perbedaan regional di antara orang-orang Korea.
Provinsi Gyeongsang mempunyai daerah industri terbesar, nomor dua setelah daerah ibukota, terutama disebabkan oleh investasi yang sangat besar oleh pemerintah Korea Selatan di daerah ini sejak tahun 1960-an. Industri berat ini terdiri dari industri baja, perkapalan, mobil, dan petrokimia, yang terkonsentrasi di daerah pantai tenggara yang menjangkau kota Pohang, Ulsan, Busan, Changwon, dan Masan. Di daerah utara juga terdapat dua pusat industri yaitu Daegu dan Gumi, yang dikhususkan untuk tekstil dan elektronik.
Provinsi Jeolla: Provinsi Jeolla terletak di bagian baratdaya semenanjung, yang terdiri dari Jeollabuk-do dan Jeollanam-do. Gwangju, Jeonju, dan Naju adalah kota-kotanya.
“Honam” adalah nama lain untuk Provinsi Jeolla. Daerah datar yang subur dari cekungan sungai Geumgang dan Yeongsangang, juga daerah pantainya, telah membuat daerah ini menjadi pusat pertanian utama negeri ini. Perekonomian di daerah ini agak tertinggal dibandingkan daerah ibukota dan daerah Gyeongsang karena sedikitnya investasi industri dalam beberapa dekade terakhir. Walaupun demikian, situasi ini berubah dan daerah ini sekarang mengalami pertumbuhan industri di daerah-daerah urbannya seperti Gwangju dan Jeonju, juga di daerah pantai barat. Kemudian, daerah pesisir laut antara Gunsan dan Mokpo telah direklamasi, sehingga menambah tanah baru untuk perkembangan industri.
Daerah ini mempunyai garis pantai yang tidak beraturan, dan banyaknya pulau-pulau sedang dan kecil, sehingga keunikan garis pantainya menarik banyak wisatawan berkunjung sepanjang tahun.
Pulau Jejudo: Jejudo adalah pulau terbesar di Korea yang terletak di Laut Selatan, 140 kilometer di selatan kota Mokpo. Karena terpisah dari bagian utama Korea, penduduk Jejudo mempunyai gaya bahasa (dialek) dan gaya hidup yang cukup berbeda. Karena adanya gunung berapi, pulau ini mempunyai topografi yang bertebing-tebing seperti banyaknya bukit, jurang, dan air terjun. Karena iklim yang subtropis dan kebiasaan dan gaya hidup yang unik dari penduduknya, industri wisata merupakan industri paling penting daerah ini. Pulau ini terkenal dengan buah-buahan subtropis seperti jeruk, nanas, dan pisang. Di sini juga terkenal dengan adanya para penyelam wanita.
Daerah Utara,Daerah utara semenanjung ini terdiri dari dua daerah: Provinsi Pyeongan di barat laut dan Provinsi Hamgyeong di timurlaut. Pyeongan dengan tanah datarnya dikenal sebagai daerah Gwanseo dan Hamgyeong dikenal sebagai daerah Gwanbuk. Provinsi Pyeongan merupakan daerah pertanian utama untuk daerah Utara. Provinsi Hamgyeong, karena topografinya yang bergunung-gunung, merupakan penunjang perekonomian dari pertambangan dan perhutanan. Pyongyang, adalah kota utama di Provinsi Pyeongan, yang merupakan ibukota Korea Utara, dan Nampo merupakan pelabuhan yang berfungsi sebagai pintu masuk ke Pyongyang. Hamheung dan Cheongjin adalah kota-kota utama di Provinsi Hamgyeong.
Provinsi Hwanghae terletak di selatan Provinsi Pyeongan. Karena sebelumnya merupakan bagian dari Daerah Tengah sebelum terbaginya Korea Utara-Selatan , Provinsi Hwanghae memiliki banyak kemiripan budaya dengan daerah-daerah lain di bagian tengah-barat semenanjung Korea. Gaeseong adalah kota utama di daerah ini.
Secara Geografis Korea Selatan Terletak antara Cina: negara dunia dengan penduduk paling banyak, Jepang: Kiblatnya budaya Asia Timur, dan Korea Utara: negara aneh yang gila perang .Tidak mengherankan kemudian, jika Korea Selatan sering memudar ke dalam budaya campuran. Korea Selatan adalah negara fantastis yang layak untuk mendapatkan perhatian lebih .
Ada banyak kesalahpahaman pandangan orang tentang negara ini.
Berbicara tentang Korea Selatan pastilah yang terbayang adalah ‘Perang Korea’. Banyak warga Korea selatan percaya bahwa ‘Perang Korea’ hanya pertempuran antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dimana mereka hanya pion-pion yang saling diadu. Setelah perang, tentara Amerika yang ditempatkan di Korea telah menyebabkan banyak masalah, dan menggambarkan persoalan sosial yang sangat besar.Jika kita Berbicara dengan orang Korea yang lebih tua,kita akan mendengar kisah buram tentang negeri mereka. setelah ‘Perang Korea’ usai, mereka mengatakan semua pohon sudah hilang dari pegunungan. Tidak ada makanan, banyak Anak meninggal.tetapi Itu dulu dan tidak terjadi lagi sekarang.Sekarang Korea memiliki PDB tertinggi nomor urutan ke 15 di dunia. Hal ini sangat baik dikembangkan dengan lampu-lampu neon bersinar dimana pun kita pergi. Udara sebagian besar bersih dan pemandangan di daerah pegunungan yang menawan,banyak yang berpikir bahwa Korea Selatan mirip dengan sebuah sungai rambut hitam di Asia yang mengalir turun ke trotoar atau mengalir masuk dan keluar dari kereta. Mungkin akan menjadi pengalaman yang aneh ketika kita pertama kali menemukan dalam sebuah kereta bawah tanah penuh dengan orang Korea,karena populasi Korea yang sangat padat ada di wilayah Seoul,Tempat-tempat seperti Pulau Jeju dan Provinsi Gangwon adalah fitur lanskap yang menakjubkan dan tidak padat penduduknya.
Perihal kehidupan Religi,Korea Selatan sekitar 22% penduduknya pemeluk Budha, 29% Kristen, 46% Atheist, dan 3% sisanya tersebar di berbagai agama-agama lain. Saat kita berjalan melalui jalan-jalan di Seoul sulit untuk melewatkan neon merah yang hampir berdiri setiap gereja. Bahkan Gereja Yoido Kendali Injil adalah gereja terbesar di dunia dengan sekitar satu juta anggota. Buddhisme sangat berpengaruh sepanjang sejarah Korea ..
Jika kita melihat film korea,maka kita akan membayangkan warga Korea kebanyakan adalah gadis-gadis bertubuh langsing dan berpinggang kecil.Sejak booming keuangan di tahun tujuh puluhan, Korea Selatan telah menyambut banyak rantai makanan cepat saji dan waralaba pizza, pengenalan mereka dengan makanan barat telah cukup berpengaruh pada lingkar pinggang banyak orang. Namun demikian, Korea (dan Jepang) adalah orang-orang terkurus di dunia per kapita.
Ada beberapa gambaran melalui film film mereka bahwa perempuan Korsel memasak makanan dan membersihkan rumah, sementara pria bekerja dari jam sembilan sampai jam lima. Memang benar bahwa Korea Selatan adalah masyarakat yang sangat patriarkal tetapi wanita Korea bukan wanita yang tidak berdaya seperti yang kita bayangkan.Para ajumma (perempuan Korea yang menikah) terkenal sebagai wanita yang kuat dan menentukan. Jika ada kursi kosong di kereta bawah tanah, ajumma akan menghalalkan berbagai cara untuk mendapat kursi kosong tersebut. Sang suami mungkin akan membawa pulang uang, tetapi ia belum tentu menjadi bos di rumah. Dan Istrilah yang selalu mengontrol keuangan dan memutuskan hampir semua keputusan di dalam rumah tangga.

Korea Selatan mendapat ranking ke- 7 pada indeks Pendidikan oaganisasi Perserikan Bangsa Bangsa untuk alasan yang cukup baik. Karena bangsa Korea serius tentang pendidikan. Bahkan Obama memuji pendidikan 13 jam sehari untuk anak Korea Selatan di dalam kelas.Obama mengatakan bahwa pendidikan publik di korsel sangat mirip dengan pendidikan di Amerika Serikat.
Siswa yang menghabiskan banyak waktunya di kelas memiliki orang tua yang bersedia dan mampu membiayai program setelah selesai sekolah dan akademi pendidikan swasta. Jadi, orangtua kaya di Seoul dan daerah sekitarnya cenderung memiliki anak yang cukup rajin. Mahasiswa Korea sering memberontak terhadap sistem pendidikan yang melelahkan dan mulai bekerja setelah lulus sekolah menengah (seperti Indonesia).
Tidak ada keraguan bahwa Korea diposisikan dalam tempat yang sulit antara pusat-pusat kekuatan militer Jepang dan Cina. Sepanjang sejarah, Korea telah melakukan pertempuran dengan baik dan mereka kadang-kadang menang. Sebenarnya mereka mempertahankan kemandirian mereka selama lebih dari lima ratus tahun dalam periode yang disebut Dinasti Joseon. Mereka menemukan rasa bangga yang besar ketika sebuah kapal perang besi berlapis yang sangat efektif dalam pertempuran laut mereka, serta Hwacha yang meluncurkan 100 – 200 panah panah berapi pada musuh mereka.
Dinasti besar dan kuat di Korea hanya bisa dikalahkan oleh Jepang yang pada waktu itu Jepang sudah memperoleh persenjataan modern dari Barat. Untuk hari ini, Korea melestarikan warisan budaya mereka sendiri yang unik yang bisa mereka bangga-banggakan.
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, Korea selama bertahun-tahun menikmati kemakmuran dan keamanan selama Dinasti Joseon.
Seperti juga kota kota besar di Indonesia, Seoul Sebagai kota metropolitan yang berkembang sangat pesat, juga mengalami banyak kesulitan dalam menangani masalah ledakan penduduk akibat tingkat kelahiran maupun urbanisasi. Untuk itu pemerintah Seoul banyak melakukan study tentang sistim permukiman yg dirasa cocok bagi seluruh warga kota.
Kota Seoul mempunyai lembaga khusus yg bertugas untuk melayani berbagai masalah permukiman demi kesejahteraan warganya. Lembaga ini terdiri dari 5 divisi dengan 18 bagian dengan 129 pegawai pemerintah, yang terdiri dari 110 pegawai biasa dengan 19 pejabat fungsional.Tujuan utamanya adalah untuk merencanakan daerah permukiman, termasuk pembangunannya,pengembangannya serta segala sesuatu yang berhubungan dengan promosi serta hal-hal keserasian dengan lingkungan perkotaannya.
Fungsi dari masing masing divisi permukiman itu adalah :
Divisi Perencanaan Perumahan,yang bertugas melakukan Perencanaan secara umum dengan koordinasi yang efektif dengan keadministrasian, Perencanaan pembangunan,Pengawasan terpadu antara berbagai disiplin ilmu dalam pembangunannya.
Divisi Landscape Perkotaan yang bertugas melakukan Koordinasi antar pengembang dengan factor facktor perkotaan di sekitarnya. Pengawasan dan control terhadap elemen elemen system perkotaan
Divisi Pengembangan Perkotaan yang bertugas melakukan Pengembangan serta pengalokasian kawasan kawasan perkotaan, serta melengkapi infrastruktur kawasan kawasan yang belum selesai.
Divisi Tata Laku Arsitektur yang bertugas Koordinasi antar bangunan bangunan perkotaan serta melakukan Persetujuan dasar terhadap segala peraturan tentang pembangunan yang berlaku
Divisi Pengembangan Perumahan yang bertugas melakukan Pembangunan dan pengembangan lingkungan pemukiman, Mengontrol dan mengatur bangunan bangunan yang semula tidak sesuai aturan dan regulasinya.
Kota Seoul dahulu seperti Jakarta. Tetapi Pemerintah Seoul sangat peduli dan mengupayakan aspek kesejahteraan warganya, sehingga Seoul sekarang merupakan salah satu kota dan negara termaju di dunia. Kawasan pemukiman warga Seoul menengah, biasanya membuat ‘town house’ berupa apartemen 4 atau 5 lantai dengan lantai terbawah menjadi tempat parker kendaraan.
Peningkatan taraf hidup dari seluruh warga kota, menyebabkan kebutuhan akan perumahan dan fasilitas pendukungannya juga meningkat, begitu juga masalah kualitas hidup dalam lingkungan perumahan tersebut semakin di tuntut kualitasnya. Untuk itu, pemerintah setempat sementara ini berusaha terus untuk memenuhi tuntutan masyarakat tersebut, antara lain dengan banyak membangun apartemen yang tentu mempunyai aspek dan nilai ekonomis yang tinggi.
Peningkatan permintaan perumahan ini tidak lepas dari sistim manajemen perumahan yang baik, dengan berusaha melengkapi segala fasilitas dasar perumahan untuk menyenangkan warganya. Untuk itu, pemerintah kota Seoul terus berusaha keras untuk mewujudkan seluruh rencana pembangunan perkotaannya sesuai dengan masterplan kota yang tersedia.
Dengan makin meningkatnya kebutuhan hidup warga kota, perumahan belumlah menjadi kebutuhan yang sangat pokok, karena banyak warga yang masih membutuhkan sandang dan papan lebih dahulu dibanding dengan perumahan. Untuk itu, memang harus dicarikan sistim pemasaran yang baik sehingga keinginan pemerintah tentang lingkungan hunian yang apik dan asri terpenuhi, juga kebutuhan warga tercukupi. Pemerintah menggunakan ’sistim pendekatan lingkungan hunian yang elegance. Berorintasi terhadap sector sector pembangunan perumahan.Berpartisipasi dalam mengembangkan hunian sewa bagi lingkungan masyarakat tertentu.
Pemerintah berperan aktif berkreasi dalam hal pembangunan tepat waktu dan pengembangannya dalam segala bidang, terutama peningkatan kualitas hunian dengan cara mengintensifkan Pembangunan dan pengembangan taman lingkungan sekitar hunian,melakukan Pencegahan terhadap buruknya kualitas bangunan dengan selalu melakukan layanan purna jual yang baik
Melakukan Pembangunan unit perumahan sederhana bagi lapisan warga kelas bawah dan Mencari sponsor bagi perluasan pembangunan hunian dan fasilitasnya bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dengan sistim pemasaran yang baik untuk warga Seoul, kota Seoul menjadi kawasan permukiman yang nyaman, dibanding sebelumnya.
Pemda tidak banyak membuat apartemen sebagai ‘high-rise’ building ,walaupun tetap ada apartemen apartemen tinggi di downtown, tetapi sepertinya konsep mereka lebih diarahkan untuk membuat ‘town-house’.
Sementara ini, kota Seoul telah merencanakan pembangunan 400.000 unit rumah baru, 80.000 unit / tahun, dimana perencanaan pembangunan selama 5 tahun. Dalam periode yang sama, Seoul Metropolitan Development Corporation bekerja sama dengan Seoul National Housing Corporation telah merencanakan pembangunan 15% unit rumah bagi warga kota berpenghasilan menegah, terutama Seoul Metropolitan Development Corporation akan memasarkan mayoritas rumah berukuran kurang dari 60 m2.
Aksesibitas International untuk masuk dan keluar Korea Selatan melalui penerbangan Internasional ada Bandara Incheon.Bandara Incheon adalah salah satu bandara terbaik di dunia dan bahkan masuk ke dalam daftar 5 bandara tersibuk di dunia.Bandara Incheon ini merupakan pengganti bandara Gimpo. Letaknya sekitar 70 km dari kota Seoul dan merupakan hasil reklamasi dari 2 pulau. Bandara ini merupakan ‘rumah’ bagi penerbangan di Korea Selatan dan merupakan pusat cargo Korea Selatan.Fasilitas Incheon memang lengkap. Transportasi dari Seoul bisa dengan kereta cepat, shuttle bus atau taxi. Dengan andalannya jembatan yang membelah pantai dan menjanjikan pemandangan yang cantik.
Di bandara ini juga terdapat lapangan golf, spa, hotel, bahkan kasino. Tamannya cantik dengan penataan yang rapih, tidak usah di ragukan lagi, baik taman terbuka hijau maupun taman indoor. Walaupun daerah ini merupakan lingkungan reklamasi, tetapi tidak salah bila daerah dan bandara ini dikatakan menjadi sebuah ‘oase’ yang menawarkan ketenangan dan keheningan di sekitar hiruk pikuknya pembangunan Korea Selatan.Lapangan golf terbuka dan indoor, tempat para pebisnis melakukan ‘lobby’ untuk investasi di kota Seoul.Dilengkapi dengan Hotel di bandara, yang ingin berwisata di daerah reklamasi ini. Dan Transit hotel yang ada di bandara Incheon.
Area chek-in, sering sampai antri karena bandara ini memang salah satu bandara yang teramai di dunia.
Bandara Incheon bukan hanya untuk sekedar bepergian naik pesawat, tetapi juga untuk ‘berekreasi’ dengan hotel dan lapangan golf yang cukup lux bagi wisatawan atau untuk ‘loby’ beberapa investor asing untuk membangun Seoul. Bandara Incheon juga merupakan bandara yang sangat diminati wisatawan asing untuk sekedar ‘transit’ ke negara lain.Indoor garden di dalam bandara memakai sistim ‘green house’, tetapi di dalamnya tetap tidak panas.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan menyatakan bandara Incheon lebih baik di banding dengan bandara Changi dan Bandara internasional Hong Kong, dan menang jauh di bandingkan bandara Kansai Jepang, Bandara Schipol Amsterdam serta bandara Zurich Swiss dan juga bandara Munich Jerman.
Dengan kawasan bandara yag sangat besar dan panjang, para calon penumpang dan yang datang, harus bisa ‘cepat’ untuk mencari cara ‘dimana pesawat kita’ dan ‘kemana kita bisa keluar untuk bertemu si penjemput’. Untuk itu, Incheon dilengkapi ’shuttle bus dan shuttle-train’.Selain keperluan chek-in. Terlihat, di satu area ada area untuk ’shopping arcade’. Memang, toko toko seperti ini ada di sepanjang bandara ini, tetapi khusus di ’shopping arcade’ ini, sepertinya Incheon ingin membuat ‘moment’ wisata belanja yang menarik sambil menunggu pesawat. Bukan hanya toko toko khas bandara dan duty free, tetapi juga took toko ‘branded’ Eropa seperti Celine, Aigner, Gucci ataupun Louis Vuitton.
Disisi lain, Korea Selatan menjadi tujuan liburan wisata yang mengasyikkan. Beberapa tempat wisata Korea Selatan yang patut untuk dikunjungi jika ingin melihat secara langsung lokasi syuting drama korea favorit dan tempat belanja, serta tempat yang memiliki sejarah di Korea Selatan.
1. Nami Island, Para pencinta drama korea Winter Sonata, direkomendasikan untuk datang ke Nami Island. Pulau yang berada di wilayah Chuncheon, Gangwon-do, ada kendaraan yang berupa bus yang bertolak dari Insadong, Seoul, pada pukul setengah sepuluh pagi dan kembali pukul empat sore.Di pulau Nami, Kita bisa menyaksikan secara langsung di mana saja Choi Ji-woo dan Bae Yong Joon, dua pemain utama pada drama Winter Sonata, saling jatuh cinta. Misal pada hutan tempat mereka berjalan-jalan. Pemandangan di tempat ini memang sungguh romantis.
2. GyeongGi-Do.Daejanggeum Theme Park berlokasi di kawasan GyeongGi-Do dan menjadi theme park pertama kali yang didirikan untuk sebuah serial drama. Para fans setia drama Jewel in the Palace diwajibkan berkunjung ke tempat ini.Di Daerah tujuan wisata ini, para wisatawan dapat mengambil gambar di beberapa tempat syuting Jewel in The Palace, mencoba makanan khas kerajaan dan melihat hiasan-hiasan syuting. Para wisatawan pun bisa bergaya dengan atribut kerajaan. Untuk sampai ke Daejanggeum Theme Park, Anda bisa menggunakan subway line satu dari stasiun Yangju dan berhenti di MBC Yangjoo Culture Valley.
3. Lotte World.Para fans serial drama Meteor Garden versi Korea yaitu ‘Boys Before Flowers’ (BBF). Pertokoan pusat perbelanjaan dan wisata terbesar di Ibukota Korea Selatan ini menjadi salah satu tempat syuting serial yang diperankan oleh Lee Min Ho itu.Syuting BBF bersetting di Lotte Hotel World. Di sana menjadi lokasi syuting ketika Ji-Hoo (Kim Hyun-Joong) membuat perayaan selamat datang untuk sang buah hati, Min Seo-hyeon.Selain bisa melihat tempat syuting serial favorit, di lokasi ini Anda pun bisa berbelanja. Ada juga central hiburan khas Disneyland pada tempat tersebut. Lokasi ice skating yang berada di Lotte World juga termasuk salah satu tempat syuting serial drama ‘Stairway to Heaven’. Untuk sampai Lotte World, Anda bisa mempergunakan subway line dua dan berhenti di stasiun Jamsil.
4. N Seoul Tower.N Seoul Tower berlokasi di atas Gunung Namsan, Seoul. Ada 2 serial ternama yang tempat syutingnya di N Seoul Tower yaitu Boys Before Flowers dan Princess Hours. Pada menara yang didirikan pada tahun 1969 tersebut, para wisatawan dapat menyaksikan tempat syuting saat Gu Jun-pyo (Lee Min Ho) menunggu Jan-di. Pada waktu itu Jun-pyo memadu kasih dengan Jan-di namun akhirnya terperangkap di gondola dalam perjalanan ke N Seoul Tower.Namun untuk serial drama Princess Hours, di sini terdapat Teddy Bear Museum. Museum tersebut menjadi tempat syuting adegan Chae-gyeong berjalan bersama orang tua sang calon raja Lee Shin.Untuk sampai di tempat tersebut ada beberapa cara, pertama dengan berkendara menggunakan Seoul City Tour Bus yang beroperasi setiap 30 menit. Kedua dengan menggunakan sub way dari line tiga atau empat dan berhenti di stasiun Chungmuro. Setelah itu kita dapat keluar menuju no. 2 dan naik menggunakan Namsan Shuttle Bus yang berada di depan Daehan cinema.juga dapat menggunakan cable car untuk sampai di N Seoul Tower. Untuk menggunakan cable car, kita dapat naik subway line empat dan berhenti di Myeongdong exit 3. Lalu berjalan ke Hotel Pacific dalam kurun waktu kurang lebih 10 menit untuk sampai ke stasiun cable car.
5. Myeongdong.Myeongdong adalah tempat favorit wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Seoul. Di lokasi ini ada beberapa pusat perbelanjaan mulai dari merk lokal sampai merk internasional seperti H&M, GAP dan Uniqlo. Kios kosmetik Korea yang ternama seperti Etude dan Face Shop juga bisa ditemukan di sini. Beberapa jenis restoran fast food internasional seperti McDonald dan KFC juga bisa kita temukan di Myeongdong.Di Myeongdong Kita dapat melihat tempat syuting dua serial drama yaitu Princess Hours dan Boys Before Flowers. Untuk Princess Hours, di tempat inilah Lee Shin dan Chae-gyeong berciuman. Untuk Boys Before Flowers, ada sebuah tempat makan yang dijadikan tempat syuting di sini yaitu The Farmer’s Table. Myeongdong dapat dicapai dengan subway line 4 warna biru dan berhenti di Stasiun Myengdong.
6. Dongdaemun Shopping Complex.Lokasi ini sudah ternama ke seluruh penjuru Asia sebagai central grosir barang Korea. Tempat ini dapat dengan mudah dicapai dengan menggunakan subway line 4 warna biru turun dari stasiun Dongdaemun. Tempat ini adalah kompleks terbesar dengan lebih dari 30.000 pertokoan dan hebatnya semua buka hampir 24 Jam. Anda tidak perlu merasa takut karena kita bisa membeli satuan tidak perlu membeli secara grosir.
7. Namdaemun Market.Sebagai pasar paling besar dan paling tua di Seoul, Namdaemun adalah kombinasi dari pasar tradisional dan modern. Pedagang asongan di jalan menjual barang-barang khas Korea sementara di kanan-kiri banyak penjual barang modern. Yang dijual sangat bervariasi mulai dari barang fashion, perkakas rumah tangga sampai dengan aksesori.Namdaemun bertempat dekat dengan Myeongdong, jadi untuk menuju ke sana kita bisa naik subway biru line 4 atau subway hijau line 2 dari stasiun Euljiro.
8. Insadong.Di lokasi inilah tempat yang pas untuk mencari aksesoris kerajinan khas Korea, mulai dari Hanbok (baju khas Korea) sampai dengan Hanji (tulisan tradisional Korea). Di pasar Insadong terdapat keramik, teh hijau ala Korea dan beberapa jenis produk khas lainnya.
Nuansa tradisional sangat terasa di sepanjang jalan kurang lebih tujuh ratus meter ini. Perpaduan antara kafe dan toko di lokasi ini sedikit akan mengingatkan kita akan jalan Seminyak di Bali. Untuk menuju ke sini tinggal menggunakan subway line 3 berwarna orange dan berhenti di stasiun Anguk.
9. Changdeokgung.Istana Changdeok ialah istana Dinasti Joseon di Seoul. Changdeokgung berarti “Istana Kebajikan Gemilang.Hingga saat ini, Istana ini dikagumi karena mewarisi beberapa elemen arsitektur jaman 3 Kerajaan yang harmonis dengan alam sekitar. Metode tersebut tidak ditemukan dalam pendirian Istana Gyeongbok. Bersama Benteng Hwaseong, Istana Changdeok ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1997. Seoul adalah ibukota Korea Selatan yang berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945, ibukota dari seluruh Korea. Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea–lebih dikenal dengan nama Korea Selatan–pada tahun 1948, dia menjadi ibukota negara, kecuali beberapa waktu pada masa Perang Korea.
Seoul terletak di barat laut negara, di bagian selatan DMZ Korea, di Sungai Han. Kota ini adalah pusat politik, budaya, sosial dan ekonomi di Korea Selatan dan Asia Timur. Dia juga pusat bisnis, keuangan, perusahaan multinasional, dan organisasi global. Sampai sekarang, dia dianggap sebagai sinar dari ekonomi Asia Timur, simbol dari keajaiban ekonomi Korea.
Dengan 10 juta penduduk terdaftar yang hidup dalam area sebesar 605.52 km², Seoul merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Kepadatannya telah membuatnya menjadi salah satu kota digital-kabel di dunia. Kota ini juga memiliki kendaraan terdaftar lebih dari 1 juta kendaraan yang menyebabkan kemacetan sampai lewat tengah malam. Bagian Seoul besar dan daerah komuter, termasuk dermaga kota Incheon dan daerah tempat tinggal Seongnam, adalah tempat terpadat di dunia.
Seoul adalah ibukota Korea Selatan yang berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945, ibukota dari seluruh Korea. Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea–lebih dikenal dengan nama Korea Selatan–pada tahun 1948, dia menjadi ibukota negara, kecuali beberapa waktu pada masa Perang Korea.Seoul terletak di barat laut negara, di bagian selatan DMZ Korea, di Sungai Han. Seoul adalah kota terbesar ke-10 di dunia. Unsur masa lampau dan kini berdampingan secara mengagumkan: istana-istana berusia ratusan tahun, gerbang-gerbang kota,
tempat-tempat ibadah, taman-taman, dan koleksi seni yang tak ternilai harganya menjadi bukti masa lampau Korea yang termasyur, sedangkan bagian luar gedung-gedung pencakar langit yang berkilauan serta lalu lintas yang ramai mewakili unsur modern yang penuh semangat.Kota tua ini dikelilingi oleh empat gunung dalam dan empat gunung luar. Gunung Bugaksan di utara, Gunung Naksan di timur, Gunung Inwangsan di barat, dan Gunung Namsan di selatan adalah “gunung-gunung dalam” karena kesemuanya pada masa lampau.berada di dalam tembok tua ibukota Joseon. Empat gunung luar adalah Gunung Bukhansan di utara, Gunung Yongmasan di timur, Gunung Deogyangsan di barat, dan Gunung Gwanaksan di selatan. Tiap gunung memiliki keindahan khas masing-masing serta memiliki bentangan alam yang indah dan pemandangan yang spektakuler menghadap kota Seoul.Terdapat juga banyak sumber mata air gunung yang memberikan air bersih dan jernih secara gratis untuk menyegarkan kembali pendaki gunung yang kelelahan.
Di Seoul, tempat-tempat wisata yang mesti dikunjungi adalah istana-istana kerajaan kuno dari Dinasti Joseon: Gyeongbokgung, Deoksugung, Changdeokgung, dan Changgyeonggung. Jongmyo, tempat ibadah kerajaan untuk menghormati leluhur dari Dinasti Joseon, dan Huwon (Taman di Halaman Belakang yang juga dikenal sebagai Taman Rahasia) yang terletak di Istana Changdeokgung terkenal karena taman-tamannya yang ditata dengan sangat indah dan bangunan-bangunan klasiknya.
Tempat wisata lain yang disarankan bagi wisatawan adalah Museum Nasional,Pusat Nasional untuk Seni Pertunjukan Tradisional Korea, Pusat Seni Pertunjukan Sejong, Gedung Seni Ho-Am, dan Rumah Korea. Museum Nasional Seni Kontemporer di Gwacheon, kota satelit di sebelah selatan Seoul, juga layak dikunjungi. Para pengunjung dapat bersantai, berjalan-jalan, atau menyewa sepeda di taman-taman di kota Seoul yang jumlahnya banyak, seperti (Olympic Park), Taman Besar Seoul(Seoul Grand Park), Hutan Seoul (Seoul Forest)dan jejak sungai Hangang (Hangang River Trail). Taman-taman ini adalah harta karun tersembunyi kota Seoul, yang dinikmati oleh penduduk kota Seoul namun sering dilewatkan para wisatawan.
Tentu saja, makanan Korea adalah sesuatu yang harus dinikmati dalam perjalanan di Semenanjung Korea, baik di restoran modern maupun tradisional. Makanan Cina dan Jepang yang lezat juga tersedia, begitu juga makanan Perancis, Italia, Thailand, Pakistan, dan makanan-makanan etnik yang lain. Seoul juga memilki kehidupan malam yang sangat aktif dengan klub-klub, kafe-kafe,serta ruang-ruang duduk di atas atap. Pemandangan menakjubkan kota Seoul pada malam hari dapat dilihat menggunakan Bis Tour Kota Seoul atau dari sepanjang Sungai Hangang karena ada kapal pesiar yang selalu berlayar menyusuri lembah yang diapit oleh gedung-gedung tinggi.
Di Korea Selatan, memang mayoritas nama toko / gedung ditulis dalam huruf Hangul. Hanya beberapa saja yang memakai tulisan berbahasa Inggris, seperti outlet / resto dengan brand terkenal misalnya.Untuk petunjuk jalan dan informasi lainnya seperti peta / info transportasi, banyak yang disediakan dalam bahasa bilingual (Inggris dan Korea).Kalau mau berbelanja, beberapa penjual ada yang bisa menyebut harga dalam bahasa Inggris, namun kalaupun ada yang tidak bisa, mereka akan menjawabnya lewat kalkulator. Cukup hafalkan beberapa bahasa saja seperti Ahnnyeong haseyo (halo), Kamsa Hamnida (terima kasih).
Mencari makanan halal memang agak sedikit sulit.Datanglah ke Itaewon jika ingin mencari makanan halal. Itaewon adalah sebuah permukinan yang terletak di area Yongsan-gu, Seoul. Di sini kita bisa menemukan macam-macam masakan / makanan dari seluruh dunia seperti India, Timur Tengah, Thailand. Di kawasan ini juga terdapat Seoul Central Mosque, mesjid terbesar di Seoul yang dibangun pada tahun 1976. Mesjid ini banyak dikunjungi warga dari berbagai negara. Makanan halal juga bisa dijumpai di minimarket atau food court. Jadi jangan takut kesulitan mencari makanan halal.
Waktu saya ke sana, di Seoul lagi musim dingin. Jadi lagi banyak yang menjual pakaian dingin, jaket, sepatu boots, topi. Harga sepatu di kios-kios kecil mulai 10.000 won (Rp 80ribuan), kaos 5.000 won (Rp 40ribuan).kalau ingin belanja grosiran, datanglah ke Dongdaemun. Tempat ini terkenal dengan pusat belanja grosir dengan harga murah. Kualitas bahannya juga lebih bagus dibanding produksi China.Untuk makan, rata-rata makan di pinggir jalan harganya mulai dari 3.000 won (Rp 24ribuan) ke atas, tergantung kawasan dimana kita makan. Kalau makan di resto pastinya lebih mahal. Kalau mau makan murah, beli saja makanan di minimarket. Di sana selalu ada paket makanan dengan menu daging sapi / ayam, sushi atau roti sandwich. Harganya lebih murah dibanding makan di luar.Transportasi di sana juga terbilang cukup terjangkau. Demikian pula dengan penginapan, ada banyak hostel dengan harga murah di sana.
Orang-orang Korea terkenal sangat ramah, hormat, dan peka dengan pengunjung. Saat saya tersesat lalu bertanya ke salah satu orang lokal, mereka membantu saya walaupun gak bisa berbahasa Inggris. Saya pernah dibantu seorang pemuda ketika saya tak berhasil menemukan hostel yang saya cari (karena tulisan gedungnya pakai Hangul semua). Dia membantu saya mencarikan informasi lokasinya di peta lewat ponsel, lalu menunjukkan areanya (walau bukan hostelnya).Bergaul dengan orang korea kesan saya tentang Korea Selatan:
– Orangnya ramah-ramah seramah orang Indonesia
– Pekerja keras ,budaya kerja keras orang Jepang sepertinya diadopsi oleh masyarakat Korea, karena Korea dulu jajahan Jepang.
– Korea Selatan sudah modern seperti Jepang, baik dari sisi teknologi, transportasi, hingga arsitektur gedungnya.Tapi dari segi tradisi dan budaya, pengaruh China cukup kuat terbawa. Misalnya, masih banyak istana dan rumah tradisional yang dipertahankan di sini. Lalu saat bertemu dan berpisah, mereka selalu mengucapkan salam sambil menundukkan kepala, mungkin karena Korea Selatan berada di antara budaya Jepang dan China.(Syahriar Tato)

Explore posts in the same categories: TULISAN POPULAIR

Leave a comment