BELAJAR SAMPAI KE NEGERI CINA. Dr.Ir.Drs.H.Syahriar Tato.SH.SAB,SSN,MS.MH.MM.IAP

MENGUNJUNGI ISTAMBUL TURKI, KOTA WISATA SEJARAH YANG MENAWAN.
Dr.Ir.Drs.H.Syahriar Tato.SH.SAB.SSN.MS.MH.MM.

Tidak banyak negara mampu mengembangkan kepariwisataan sebagai sumber devisa Negara.Apalagi bila kepariwisataan dikaitkan dengan kultur bangsa atau etnis tertentu,kepariwisataan dimanapun dan kapanpun,akhirnya berorientasi atau mengedepankan nilai profit atau manfaat ekonomisnya dengan menjual produk wisata seperti wisata budaya,wisata alam atau wisata minat khusus lainnya antara lain wisata sejarah,arkeologi,sport,religi,edukasi dan lain lain.
kepariwisataan sebagai gejala sosial budaya dalam bentuknya menimbulkan aktifitas ekonomi didalamnya.fenomena ini menyebabkan kepariwisataan mestinya dikelola secara industrial dan sistematik untuk mempertemukan teori”supply and demond” dalam aplifikasinya,dimana konsumen adalah”wisatawan”.
Terkait dengan hal tersebut,maka pengembangan infrastruktur kepariwisataan merupakan keharusan yang mutlak dengan mempertimbangkan;antara motif dan produk wisata,antara kebutuhan wisata dan jasa wisata yang tersedia,serta kemudahan aksesibitasnya.Kesemua unsur tersebut saling mempengaruhi,dan saling terkait dalam suatu konsep membangun kepariwisataan secara tepat.Menurut Dherem(1988) pakar pariwisata dari Amerika Serikat,bahwa pariwisata yang tepat adalah pariwisata yang secara aktif membantu dalam menjaga keabadian suatu daerah,mengembangkan kebudayaan,sejarah dan alam.Konsep pariwisata yang tepat ini telah dilakukan oleh Turki melalui kota kunonya, Istambul.
Istambul sebagai kota wisata memiliki karakter tersendiri, seperti juga Paris, London, New York, Amsterdam dan Sidney. kota-kota didesain dengan menggabungkan arsitektur yang bercorak seni tinggi.Ciri khusus dari kota bersejarah adalah kuno dan modern.Roma, Athena, Yerusalem dan Mesir, sangat menarik wisatawan untuk mencari arsitektur kuno dan modern, gedung kesenian, hotel hotel lux dan produk wisata yang menakjubkan. Beberapa kota seperti London, Paris dan Roma menawarkan gabungan dari keduanya, sedangkan kota yang berpenampilan khusus dan eksotik seperti Bangkok, Marakeh dan Istambul.
Perjalanan wisata kota untuk ziarah menjadi penting karena sejarah. Banyak wisatawan dalam dunia kristen mengadakan perjalanan ke Roma, karena tanah suci adalah sangat berarti bagi mereka, tempat suci yang penting di Fatima, Portugal dan Lourdes di Prancis. Dalam dunia Islam ziarah ke Mekkah dan Madinah adalah terpenting dari semua alasan perjalanan wisata ziarah. Kaum muda berwisata cenderung memilih kota sebagai tujuan, terutama kota yang telah menegembangkan daya tarik budaya atau sejarah dari kawasan tersebut, contohnya wellington,Sidney, Kyoto dan Istambul.
Istanbul atau Istambul (bahasa Turki: İstanbul) adalah kota terbesar di Turki. Hingga 1930 kota ini lebih umum dikenal melalui nama Yunaninya Konstantinopel oleh orang-orang Barat; beberapa orang memanggilnya Stambul, khususnya pada abad ke-19. Lebih jauh ke masa lalu kota ini juga pernah dikenal sebagai Bizantium atau Byzantion. Dengan populasi sebesar 11 hingga 15 juta, Istanbul adalah kota yang terpadat penduduknya di Turki dan merupakan salah satu kota terbesar di Eropa.
Kota ini juga merupakan ibu kota administratif Provinsi Istanbul.
Didirikan kira-kira pada abad ke-7 SM.Pada tahun 330, kota itu dijadikan sebagai ibu kota Romawi oleh Konstantin di tempat koloni Yunani kuno bernama Bizantium, dan dinamakan Konstantinopel untuk menghormatinya, kota ini menjadi ibu kota timur kekaisaran Romawi dan kemudian menjadi ibu kota kekaisaran Romawi Timur pada tahun 395.Pada tahun 1453, Konstantinopel berhasil direbut oleh Kesultanan Ottoman dibawah pimpinan Sultan Muhammad II. Atas keberhasilannya, ia dijuluki “al-Fatih” (Sang Penakluk). Kemudian nama Konstantinopel diganti menjadi Istanbul yang berarti kota Islam. Setelah jatuhnya Konstantinopel pada 1453 kota ini menjadi bagian dan kemudian ibu kota Kekaisaran Ottoman. Sebelum perebutan tersebut, bangsa Turki memanggilnya dengan nama İstanbul, tetapi secara resmi menggunakan nama Qustantaniyyeh , yang berarti “Kota Konstantin” dalam bahasa Arab. Hanya pada 28 Maret 1930 kota ini dinamakan kembali sebagai Istanbul.
Istanbul kota metropolitan terbesar di Turki. Kota kuno ini dulunya bernama Byzantion, kemudian dinamakan Konstantinopel, dijaman kuno menjadi pusat kerajaan Byzantine dan dijaman Ottoman menjadi pusat kerajaan Ottoman. Byzantion tumbuh dari kota kecil menjadi kota pusat perdagangan karena posisi geografikalnya yang strategis. Kota sejarah ini terletak dipantai Bosphorus dan dibatasi sebelah utara oleh black sea (laut hitam), sebelah timur adalah Uskuder, dikenal sebagai kawasan wisata kultur dan sejarah. Hutan kota dengan lebatnya mengelilingi kota ketika musim semi. Yang terluas adalah hutan Belgrad yaitu sekitar 20 kilometer persegi. Dimusim gugur hutan kota kehilangan daunnya, tapi dipucuk pepohonan terkadang diselimuti salju. Salju turun rata rata sepekan dalam setahun, temperatur terkadang dibawah nol derajat celsius dimalam hari.
Sungai terbesar adalah sungai Riva, mengalir menuju laut hitam. Dua sungai lainnya mengalir ke laut Bosphorus yaitu sungai Istiye Deresi dan sungai Buyuk Deresi. Didalam kawasan wisata alam mini ada tiga danau kecil yang kesemuanya letaknya di wilayah pantai Eropa dari laut Bosphorus. Kota Istambul memang terbagi dua kawasan, yaitu kawasan pantai Eropa dan kawasan pantai Asia di Bosporhus yang dipertautkan oleh jembatan Galata dan jembatan Bosphorus. Pemandangan kota Istambul sangat mengesankan karena mendominasi dua kawasan dengan ciri dan karakter yang berbeda, yakni Golden Horn dan Bosphorus. kedua kawasan ini dipenuhi oleh monumen-monumen dan benda-benda seni peninggalan sejarah era kerajaan Byzantine dan Ottoman. Juga benda-benda peninggalan sejarah masa pendudukan bangsa Greek abad ke 7 sebelum masehi dan abad ke 6 sebelum masehi dibawah inovasi bangsa Persia. Juga perang antara Athena dan Sparta turut memberi peranan yang cukup penting bagi kota Istambul yang kala itu bernama Byzantion, sebagai tempat berlangsungnya perjanjian dan persekutuan antara Sparta dan Athena.
Kerajaan Utsmani diakhir abad ke 18 dan sepanjang abad ke 19 ikut mewarnai sejarah dan peradaban kota Istanbul, sebab kerajaan Ustmani adalah sebuah kerajaan Islam yang diperintah atas dasar hukum agama. Sultan yang memerintah tidak hanya menjalankan kekuasaan, tetapi juga merupakan pemelihara peradaban klassik, yang menurut pemahaman mereka adalah peradaban besar dijamannya.
Pada mulanya kota kuno Byzantion dikelilingi oleh tembok benteng dengan 27 menara, letaknya saat ini di distrik Sarayburne. Dindingnya membentang dari Sirkeci menuju Ahirkapi, tembok benteng ini dipercaya sebagai sistim pertahanan yang paling handal dijamannya. Legenda Turki mempercayai bahwa tembok ini dibangun atas konsultasi Apollo dan Poseidon dengan teknik konstruksi khusus yang dilengkapi dengan sistim akustic yang memungkinkan orang yang berada didalam tembok benteng dapat mendengarkan suara suara dan pembicaraan diluar tembok benteng. Setelah raja Philips dari Macedonia pada abad ke 4 sebelum Masehi menduduki Byzantioan, tembok benteng ini direstorasi dengan memakai batu nisan(Tombstone) yang kemudian tembok benteng itu dinamakan Tymbosyne.
Dikawasan terkecil ada dua dermaga pelabuhan, yang unik dari kedua dermaga ini adalah Neorion, yang sebelah timurnya terletak benteng Bosphorus yang mengelilingi sepanjang dermaga dan dilindungi oleh dua menara dimulut pelabuhan dan pada kedua menara tersebut terbentang rantai pembatas.
Wilayah terpenting lainnya adalah Acropolis, kawasan paling sakral di Istanbul yang letaknya disekitar Aya sofya(the Byzantion cathedral of st.Sophia), beberapa langkah saja dari st Shopya kita menemukan Agora yang dikelilingi oleh kolam Arkade dan patung Helios ditengahnya. Arkade dan Agora lebih dikenal dengan sebutan Tetraston. Dekat dari situ , di Seraglia point terdapat pura yang dibangun untuk menghormati dewa dan dewi Athena, yakni Poseidon dan Zeis. Dikkawasan tersebut juga terdapat bekas bekas tempat suci, pada sepanjang jalan menuju Hecata didistrik Sultan Ahmed. Selebihnya bangunan religi tersebar disepanjang jalan menuju Aphrodite, Artenis dan Dionysos diseputar kawasan Topkapi Palace. Beberapa pura disana diberi nam Zeus,Aphridite, Apollo, Artenis, Poseidon dan Demeter.
Kota Istanbul pertama kali diperluas pada masa pemerintahan Julian pada abad ke 4 Masehi, dimana batas kota arah kelaut Bosphorus dibatasi dengan tembok benteng Marmara. Juga membangun sistim penyediaan air minum kota dengan membuat penampungan air utama yang dikelilingi kran air mancur di Beyazit Nymphaem Maximum. Kota saat itu dibangun dengan karakter arsitektur Roma Capital Raya dengan gaya seperti konstantinapolis.
Beberapa bahagian kawasan kota yang saat ini ramai dikunjungi wisatawan mancanegara antara lain adalah:
AUGUSTION, dikawasan ini terletak Ayasofya dan Masjid Sultan Ahmad(Blue Mosque). Ada beberapa patung dan Prasasti yang menghiasi alun-alun dan ditengahnya ada Triumphal Gate dengan monumen Millarium millestone, dibahagian bawahnya terbentang beberapa ruas jalan yang menuju ke beberapa propinsi di kekaisaran Romawi pada waktu itu.
FORUM CONSTANTINI, yang lebih dikenal dengan kawasan Cemberlitas dibangun dengan bentuk Piazza dengan dua buah Arcade yang dihiasi dengan patung patung yang menggambarkan Figure Constantini sebagai Helios. Patung patung ini dibuat dari bahan sepuhan tembaga. Pada tahun belakangan ini Forum Constantini diberi nama Turkish Cemberlitas.
FORUM TAURI, kawasan yang dikenal dengan nama Piazza of the Bull, dimana ditengah Piazza ada patung Banteng yang terbuat dari sepuhan tembaga. Pada waktu Piazza direstorasi oleh Theodosius I dan menghiasinya dengan patung Kaisar, maka kemudian Forum Tauri mempunyai nama lain, yaitu Forum Theodosil.
FORUM AMASTRIANUM, yang sekarang lebih dikenal dengan nama Neighborhood of Sehzadebasi.
FORUM BOVIS atau PIAZZA OF THE OX, dinamakan demikian setelah patung kepala lembu jantan yang sangat besar dibawah dari Pergamon dan dipasang disana. Piazza ini terletak ditempat yang sekarang ini bernama Aksaraf Piazza.
FORUM ARCADI, dibangun oleh kaisar Arcadius 395-408 Masehi yang lebih dikenal dengan Herlophos, letaknya di Seraglio Point. Banyak Coulomn yang menghiasi Square(alun-alun). Dijaman bangkitnya agama Kristen, Konstatinapolis diberi identitas baruru dengan dibangunnya gereja disetiap sudut kota.Dibawah Theodosius II, 408-450 masehi, kota mengalami perluasan yang sangat berarti. Dinding tembok benteng kota diperpanjang kearah barat dan kawasan antara laut Marmara dan Tekfur Sarayi yang sampai sekarang masih nampak. Kotapun diperluas dengan membangun di kawasan Golden Horn, karena dalam kawasan telah ada pelabuhan terbesar di Marmara. Disamping itu jalan-jalan utama kota dipenuhi dengan Coulumn bergaya Byzantino Empire, dan saat itu Constantinapolis disebut juga New Roma.
Permukiman penduduk dijaman itu dibangun dikawasan perbukitan. Rumah-rumah yang terbuat dari batu alam, dibangun berjenjang sesuai dengan countur tanah untuk menjaga presfektif pandangan kesegala arah. Permukiman spesifik juga dibangun untuk komunitas khusus seperti seniman, artis dan bahkan untuk kepentingan saudagar asing. Banyak sekali dibangun gereja dan biara yang bertebaran diperbukitan sekitar permukiman penduduk, kota terus diperluas untuk mengisi kawasan yang kosong didalam tembok benteng kota. Istana istana peribadi dan katil dibangun diseluruh penjuru kota, seperti istana Mangana di Sarayburnu. Pada abad ke 11, istana kerajaan dibangun didistrik Blachernai dan istana agung(Grand Palace) mulai tidak difungsikan lagi sebagai istana kerajaan. Selama masa abad ke 12 banyak kawasan mempunyai open space, lapangan, kebun buah, hutan kota dan taman-taman kot, biara-biara yang dikelilingi oleh pepohonan, mendominasi perbukitan sekitar kota, dan masih terjaga kelestariannya sampai sekarang.
Ketika Sultan Mehmet II merebut konstantinopel pada tahun 1453, maka kota terbangun dengan arsitektur Turkish-Mediteriana, Dinding tembok kota direstorasi dan banyak perkampungan baru dibangun. Istana-istana, mesjid-mesjid, permandian dan kolam air mancur, monumen-monumen, semua dibangun dengan memberi kota dengan ornamen berkarakter Turkish. Bahkan gereja terbesar Hagya Sophia dialih fungsikan sesuai tradisi menjadi Mesjid, dengan menambahkan ornamen dan reliage bernuansa kristen. Bahkan ummat kristiani diseluruh kerajaan diberi kebebasan untuk melakukan ibadah mereka dibawah perlindungan kerajaan Ustmani.
Pada masa pemerintahan Selim I, Sultan dari ottoman ini memperoleh gelar khalifah pertama. Dijamannya banyak peinggalan peninggalan suci kaum muslimin dibawah dari mesir ke Istanbul, termasuk senjata yang digunakan Nabi Muhammad SAW bersama sahabatnya diboyong dan sampai sekarang masih tersimpan dengan aman dalam suatu ruang di istana Topkapi Palace.
Kota Istanbul mengalami masa paling cemerlang di zaman pemerintahan Suleyman I. Arsitek terbesar dizaman kerajaan Ottoman, Mimar Sinan, telah memberi karakter pada arsitektur Turki. Diantara karya besarnya adalah masjid Sehsade dan masjid Suleymaniye. Dizaman itu pula pengaruh seni budaya dan philosofi sangat kuat. Kunjungan wisatawan Eropa, seniman dan artis, saudagar telah mulai terbangun sejak abad ke 17. Banyak hasil karya arsitektur, ornamen dsan funniture dipengaruhi oleh gaya Turkish-Mediteriana dibuat saat itu.
Pada tahun 1914 dibangun musium”Turki dan kebudayaan Islam”. Ini adalah musium pertama yang ada di Turki, yang mengumpulhan banyak macam benda seni Turki dan Islam. Letaknya dikompleks Suleymaniye yang bersatu dengan kompleks Ibrahim Pasha. Benda benda bersejarah yang tersimpan didalamnya adalah bukti sejarah perkembangan civil arsitektur dari abad ke 16, serta lukisan dari seniman Eropa di zaman itu. Memiliki 40.000 koleksi, seluruh ruang dihiasi permadani yang dibuat sejak abad ke 7 sampai dengan abad ke 19.
Musium yang tidak kalah uniknya adalah musium”kehidupan rakyat Turki” yang berisi permadani, alat tenun dan teknik pencelupan kain woll, diperlihatkan dalam konteks lingkungan kehidupan rakyat. Pada pintu masuk musium ada rekonstruksi jejeran toko toko yang menggambarkan keadaan pasar Bazaar Turki tempo dulu, dimana buku buku dan cendramata diperjual belikan. Musium juga mempunyai ruang untuk komprensi. Pada halaman ada tipikal dari warung kopi Turki dimana disana dihidangkan kopi, tea, salam, dan serbat.
Memasuki ruang ruang publik kota Istanbul,pada kawasan manapun memang sangat mengasyikkan dan mempesona. Pengaruh interaksi yang timbul antara wisatawan membaur dan pengaruh positif yang cukup besar terhadap pribadi, keluarga, dan lingkungan dimana wisatawan berasal.Menemukan tempat wisata gratis di Istanbul,merupakan tantangan saat mengunjungi wisata populer seperti Istanbul. Akibat komersialisasi, tempat-tempat wisata yang sangat populer biasanya mematok harga tiket cukup mahal. Tapi dengan sedikit bertanya, kita masih bisa menemukan tempat wisata gratis di Istanbul yang tak kalah menarik dengan objek wisata komersial. Objek wisata gratis ini sebagian belum terkenal, sehingga Anda bisa bebas sejenak dari kerumuman turis yang selalu membanjiri Istanbul.
Blue Mosque,
Berkunjung ke Blue Mosque ibarat mendatangi menara Eiffel di Paris, karena masjid ini adalah salah satu ikon terkenal milik Istanbul. Daya tarik utama Blue Mosque ada pada keenam menaranya yang seolah mendominasi kawasan Sultanahmet, distrik tertua di Istanbul. Desain bangunan masjid ini juga sangat menarik dengan kubah-kubah yang seolah bertumpuk-tumpuk. Anda akan bertambah kagum saat masuk ke dalam masjid yang dibangun pada 1609 ini. Dinding bagian dalam Blue Mosque berhiaskan 20 ribu keping keramik berwarna biru. Blue Mosque memiliki 260 jendela dan bagian dalamnya dihiasi berbagai ornamen abstrak yang bernilai seni tinggi.
Istiklal Street
Barangkali inilah jalan tempat belanja terpanjang di dunia. Jalur pedestrian sepanjang tiga kilometer ini dipenuhi dengan pasar modern, kafe, restoran, klub malam dan gedung bioskop. Saat akhir pekan saja, Istiklal Street dikunjungi lebih dari 3 juta orang.Di sini Anda bisa menikmati denyut nadi kehidupan kaum muda Turki. Kalau kawasan Sultanahmet mewakili kejayaan masa lampau Istanbul, Istiklal Street adalah sisi modern dan kosmopolitannya.
Grand Bazaar
Meskipun sudah berusia lebih dari 500 tahun, Grand Bazaar Istanbul masih menjadi tempat belanja favorit turis dan warga lokal. Ada sekitar 5 ribu kios yang beroperasi di pusat perbelanjaan tertua di dunia ini. Begitu banyak pilihan barang yang ditawarkan,mulai dari kerajinan kulit, pakaian, barang antik, karpet dan aneka macam pernak-pernik aksesori. pokoknya, apa pun barang yang Anda cari,hampir semuanya tersedia di Grand Bazaar.Kalau tak tertarik berbelanja, menyusuri lorong-lorong Grand Bazaar sudah menjadi aktivitas wisata yang menarik. Jika sudah lelah berjalan kaki, mampirlah ke kios terdekat yang menjual teh atau kopi Turki. Sambil meneguk minuman hangat khas Turki, nikmatilah suasana pusat perbelanjaan yang paling terkenal di Istanbul ini.
Florence Nightingale Museum
Museum ini dibangun untuk mengenang Florence Nightingale, seorang perawat asal Inggris yang mendedikasikan hidupnya untuk merawat tentara yang terluka dalam Perang Krimea. Lokasi Florence Nightingale Museum menempati bekas barak tentara Turki yang dulu juga pernah berfungsi sebagai rumah sakit tentara. Museum ini tidak hanya memamerkan memorabilia Florence Nightingale, tapi juga memberi informasi penting mengenai pertempuran Krimea yang terjadi pada 1853-1856.
Egyptian Bazaar
Selain Grand Bazaar, Istanbul memiliki satu lagi pusat perbelanjaan tua yang disebut Egyptian Bazaar. Awalnya, pasar tradisional yang dibangun pada 1660 ini diberi nama New Bazaar. Karena dikenal sebagai tempat jual-beli rempah-rempah yang didatangkan dari Mesir, akhirnya sebutan New Bazaar berubah menjadi Egyptian Bazaar dan terus dipakai sampai sekarang.Egyptian Bazaar hanya memiliki 88 kios, jauh lebih sedikit dari Grand Bazaar yang jumlah kiosnya ribuan. Meskipun jauh lebih kecil, jenis barang yang ditawarkan cukup beragam. Anda bisa mendapatkan produk pecah-belah, pakaian, makanan khas Turki dan tentunya aneka rempah-rempah.
Moda
Kawasan Moda dulunya dikenal sebagai hunian elite komunitas Armenia dan Yunani. Setelah negara Turki modern berdiri pada awal abad ke-20, etnis minoritas itu harus hengkang ke negara Eropa lainnya. Meskipun kini tak lagi dihuni orang kaya dari etnis Armenia dan Yunani, pesona kawasan ini belum pudar. kita bisa melihat rumah-rumah antik bergaya neoklasik serta menikmati pemandangan Laut Marmara dari Moda Avenue. Untuk berkeliling kawasan Moda, bisa menggunakan trem jalur nostalgia yang berumur seabad lebih.
Ortakoy Mosque
Bangunan masjid ini memang tidak semegah Blue Mosque. Namun lokasinya yang berada di pinggir Selat Bosphorus membuat Ortakoy Mosque menjadi sudut Istanbul yang paling menarik. Ditambah lagi dengan pemandangan jembatan Bosphorus sebagai latar belakang
Kadikoy Flea Market
Selain Grand Bazaar dan Egyptian Bazaar, cobalah kunjungi Kadikoy Flea Market yang hanya buka pada hari Selasa. Ini bukan tempat belanja turis yang penuh kios karpet dan barang kerajinan melainkan tempat belanja orang lokal yang menawarkan kebutuhan sehari-hari. Di sini Anda bisa mendapatkan pakaian, tas, sepatu, sampai sayuran dan buah-buahan segar.
Turki merupakan negara cantik yang unik dan menarik untuk di kunjungi. Satu-satunya negara yang berada di 2 benua sekaligus, yaitu benua Eropa dan Asia (Euroasia) yang membentang dari semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya sampai wilayah Balkan di Eropa Tenggara. Laut Marmara adalah batas antara Turki bagian Asia dengan Turki bagian Eropa. Ibukota Turki adalah Ankara, namun kota terpenting dan terbesar adalah Istanbul. Ini disebabkan karena Istanbul berada di lokasi yang strategis yaitu di persilangan 2 benua. Budaya Turki merupakan perpaduan budaya Barat dan Timur.
Bangunan-bangunan berasitektur menawan cukup banyak terdapat di Istanbul, Turki. Dan itu adalah salah satu daya tarik wisata di Istanbul. Tempat yang cukup terkenal untuk dikunjungi di antaranya:Blue Mosque,Haghia Sophia,Topkapi Palace,
Grand Bazaar, dan Taksim Square yang merupakan jantung kota Istanbul.Bosporus Cruise.Hypodrome.
Ada banyak sekali objek wisata di Istanbul, namun berikut obyek wisata yang sayang sekali apabila terlewati karena indah dan menarik :
Hagia (Aya) Sophia :
bangunan bersejarah ini memiliki cerita yang panjang. Didirikan sebagai Gereja Ortodoks pada 360 Masehi dan berfungsi sebagai gereja hingga tahun 1453. Pada tahun 1453, Turki dikuasai oleh Dinasti Ottoman Turki dan bangunan Haga Sophia berubah menjadi masjid hingga tahun 1934. Pada masa itu terjadi perubahan atas beberapa bangunan gereja untuk disesuaikan fungsinya sebagai masjid, seperti pelepasan lonceng gereja, penutupan lukisan gereja (terbuat dari keramik), pemasangan mimbar, simbol dengan huruf Arab, hingga pemasangan empat menara di bangunanan luar. Setelah dinasti Ottoman berakhir tahun 1934, maka bangunan ini berubah menjadi museum.
Hagia Sophia atau yang disebut juga dengan Aya Sofya dalam bahasa Turki, adalah sebuah bangunan bekas gereja kuno, diubah menjadi masjid, dan sekarang dijadikan museum di Istanbul. Pada saat Konstantinopel ditaklukkan oleh Sultan Mehmed II pada tahun 1453, tempat ini diubah dari gereja menjadi mesjid, dan berjalan hingga hampir 500 tahun. Pernak-pernik kristen dicopot dan lukisan-lukisan didinding ditutupi cat. Di tahun 1937 Mustafa Kemal Atatürk seorang perwira militer dan negarawan Turki mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok kembali dari cat-cat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen. Seperti kita lihat didalam ruangan besar tersebut kita dapat melihat gabungan ornamen Islam dan Kristen tertera bersamaan.Paduan ornamen-ornamen Islam dan Kristen menghias seluruh isi bangunan ini, mulai dari ukiran-ukiran dan lukisan dinding hingga perabotan-perabotan. Tulisan-tulisan Arab untuk Ketuhanan dan Nabi berdampingan dengan simbolik Kristen sang Bunda dan Anaknya yang kudus.Hagia Sophia merupakan bangunan yang masih tersisa terbesar dari arsitektur Bizantium. Dimana desain interiornya banyak dihiasi dengan mosaik dan pilar marmer. Beberapa interior dilapisi dengan kelereng polikrom berwarha hijau, putih, ungu dan mosaik emas. Untuk exterior dibalut dengan plesteran diwarnai dengan kuning dan merah selama restorasi di abad 19.
Letak Hagia Sophia tepat berdekatan dan berseberangan dengan Blue Mosque. Bila kamu berada dikawasan ini kamu dapat singgah kedua sekaligus. Dipelataran antara Hagia Sophia dan Blue Mosque banyak pedagang-pedangan kaki lima yang berjualan makanan, minuman dan payung-payung (bila musim hujan). Bila banyak sekali pengunjung wisatawan, maka untuk dapat masuk kedalam Hagia Sophia kita harus antri menunggu giliran. Didalam halaman samping Hagia Sophia juga terdapat cafe dan toko merchandise.
Blue Mosque :
Terletak berhadap-hadapan dengan Hagia Sophia. Masjid ini didirikan oleh Sultan Ahmed pada tahun 1609 sd. 1616. Masjid ini dikenal sebagai Masjid Biru karena ubin biru menghiasi dinding interiornya.Di komplek masjid terdapat makam pendiri, madrasah, dan rumah perawatan. Hingga saat ini Blue Mosque masih digunakan sebagai masjid. Berkunjung kesini tak dipungut bayaran, namun perhatikan jam waktu sholat, karena saat tiba waktu sholat maka masjid tertutup untuk wisatawan.
Yerebatan Cistern :
Terletak di bawah tanah kota Istanbul yang berfungsi sebagai waduk pada saat jaman Konstantinopel. Nama lainnya adalah Sumur Basilika (Yerebatan Sarniçi). Ukurannya 138 meter panjang dan 64,6 meter lebarnya, meliputi hampir 1.000 meter persegi (2,4 hektar); kapasitasnya (80.000 kubik meter-lebih dari 21 juta galon) dan 336 pada kolom marmer.
Topkapi Sarayi (Palace) Museum :
merupakan kediaman resmi Sultan dinasti Ottoman selama 400 tahun dengan ratusan kamar yang sebagian untuk selir Sultan, dengan pemandangan Selat Bosphorus dan laut Marmara. Istana ini dibangun oleh Mehmed II setelah memenangkan perperangan melawan Constantinopel pada tahun 1453. Dari beberapa ruangan yang terbuka untuk umum, yang paling menarik adalah kamar harta Sultan yang berisi perhiasan, baju, peralatan makan dan perang yang penuh bertaburan permata. Lokasi sekitar 500 m dari Hagia Sophia. Topkapi adalah Salah satu istana yang tak kalah indah di Istanbul adalah Istana Topkapi. Ini adalah kediaman resmi di kota para sultan Turki Utsmani. Istana Topkapi juga menjadi daerah bersejarah Istanbul yang menjadi situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1985.Istana ini kebanyakan digunakan sebagai tempat untuk acara kerajaan dan acara hiburan Tak lupa menjadi daya tarik wisatawan. Ada juga sebuah museum yang berisi peninggalan paling suci dari dunia Muslim, seperti jubah Nabi Muhammad dan pedang. Di dalamnya juga berisi koleksi besar barang pecah belah, senjata, perisai, baju, miniatur Ottoman, naskah kaligrafi Islam dan mural, serta tampilan harta dan perhiasan milik para raja.Sepanjang dinding terdapat tiga pintu gerbang utama, yaitu Gerbang Otluk, Demir Gate dan Pintu Gerbang Imperial (Bab-i Humayun). Istana tersebut juga memiliki empat halaman besar dan semuanya mengarah ke satu sama lain.
Bosphorus Cruise :
perjalanan menyusuri selat Bosphorus untuk meliat view selat dengan berbagai bangunan yang menarik seperti : Istana Dolmabahce Palace, Anadoluhisari (benteng dari Anatolia), Küçüksu Kasri (Istana), The Hidiv Kasri (Villa yang dibangun tahun 1900), restoran cantik tepi pantai di Tarabya. Untuk cruise ini ada beberapa operator kapal. Informasi yang terbaik karena tepat waktu adalah Cruise yang berada di Port terakhir yang terdekat dengan Bridge (ada 6 port). Kapal ferinya besar, muat hingga 300 orang, 3 tingkat, dan tanpa nomor tempat duduk Hypodrome :
merupakan taman kota yang dahulunya merupakan tempat pertandingan kereta jaman Constantinopel. Di Taman ini terdapat 3 batu obelisk. Terletak disamping Blue Mosque.
Banyak hal yang bisa kita jumpai manakala berwisata di Istanbul. Berbagai aspek wisata, mulai dari wisata sejarah, belanja, hingga religi bisa kita dapatkan di kota ini. Selama di Turki, Anda bisa pergi ke tempat-tempat yang dianggap terbaik dan memiliki sejarah kuat dari masa ke masa. Tak terkecuali tempat tempat yang di kramatkan. Tempat keramat di Istanbul yang kami kutip dari laman nationalgeographic.com :
Topkapı Sarayı
Ini merupakan istana sultan yang dibuat pada abad ke- 15 hingga ke-19. Ribuan pegawai kekaisaran mungkin juga disimpan di sini. Topkapi Sarayi terletak di pusat kota sejarah yang menghadap ke Laut Marmara, Golden Horn, dan Bosporus.
Topkapi Sarayi berada di Sarayici, Sultanahmet dan dibuka setiap hari (kecuali Selasa) dari pagi hingga pukul 4 sore waktu setempat.
Rumah Galata Darwis
Rumah tradisional dan tertua di Istanbul adalah Galata Darwis yang berdiri pada tahun 1491. Di dekatnya juga ada Museum Puisi Divan yang berisi beragam puisi ritual Ottoman. Museum ini sendiri dibuat di abad ke- 15 hingga ke-18.
Spice Bazaar
Sejak pertama kali dibangun pada tahun 1663, para pedagang di sini banyak yang menjual batu antik dan obat-obatan tradisional. Kawasan ini tutup setiap hari Minggu.
Masjid Rustem Pasa
Di dekat Spice Bazaar juga ada tempat ibadah, yakni Masjid Rustem Pasa yang terletak di Hasırcılar Carşısı, Tahtakale, Eminonu.
Gereja Chora
Beberapa lukisan dinding dan mosaic terbaik yang diawetkan bisa Anda temukan di Gereja Chora. Namun sayangnya, sebagian besar bangunan asli gereja di Camii Sokak, Meydanı Kariye, Edirnekap ini sudah tidak ada yang tersisa.Gereja Chora dibangun di abad ke-11 dengan interior yang lebih modern di abad ke-14, Ini adalah salah satu gereja Bizantium terbaik di Turki. Gereja Chora tutup pada hari Rabu.
Selain lima tempat di atas Istanbul masih memiliki banyak tempat wisata terkenal. Mulai dari Perahu Wisata Bosporus, Basilika Cistern, Museum Turki dan Seni Islam, Grand Bazaar, Kompleks Museum Arkeologi dan masih banyak lagi lainnya.
Namun yang tidak boleh Anda lewatkan adalah menyusuri Terusan Bosphorus atau yang disebut Bosphorus Cruise. pengunjung bisa menyusuri terusan yang menghubungkan Laut Mati dan Laut Marmara tersebut. Ini dengan menggunakan kapal berkapasitas 1.500 penumpang dalam waktu tempuh 1,5 jam.
Selama perjalanan, pelancong dimanjakan dengan keindahan bangunan bersejarah di sepanjang terusan. Antara lain, Galasa Tower yang digunakan pendatang Jenewa untuk mengawasi kapal-kapal mereka. Wisatawan juga bisa melihat Istana Dolmabache dari kejauhan. Istana ini merupakan tempat wafatnya pahlawan Turki bernama Mustafa Kemal Ataturk pada 1938.
Kapal yang terbagi menjadi tiga dek ini akan melintas di bawah Jembatan Bosphorus yang dibangun pada 1973. Jembatan ini menghubungkan sisi Asia dan sisi Eropa. Turki terletak di kedua sisi benua tersebut. Ada pula Kuleli Military High School atau Sekolah Tinggi Militer Turki yang digunakan pada zaman Kerajaan Ottoman.
Bosphorus Cruise ini berakhir di Pelabuhan Rumeli. Ini berarti pengunjung telah memasuki sisi timur Istanbul. Di sekitar pelabuhan ini banyak sekali restoran yang menghidangkan makanan khas Turki. Wisatawan dapat menikmati makanan sambil ditemani embusan angin laut.
Bagi para wisatawan yang gemar berbelanja bisa mengunjungi mal tertua di Istanbul, yaitu Akmerkez. juga bisa singgah di Kanyon yang merupakan tempat perbelanjaan terbaru di kota ini. Berbagai barang dari merek terkenal di dunia didapatkan di mal yang memiliki arsitektur unik ini.Setiap akhir pekan, Kanyon kerap mengundang musisi andal di Istanbul untuk menghibur pengunjung. Ada pula mal terbesar di Eropa, yakni Cevahir. Bahkan, sejak 2005 bangunan ini ditetapkan sebagai mal terbesar di dunia.
Kembali ke pelayaran di selat Bosphorus, selat yang tetap mempesona dunia karena lokasinya yang unik. Persimpangan dua dunia, dua benua, dua kebudayaan. Tempat di mana barat dan timur bertemu dan saling berinteraksi satu sama lain. Tempat dimana kedua dunia memberikan puncak-pumcak keindahannya. Semuanya ada di Istanbul dan untuk dapat melihat Eropa dan Asia sekaligus, tidak ada tempat yang paling elok kecuali berlayar di Selat Bosphorus atau Istanbul Bogazici Ini.
Pelayaran juga bisa dimulai dari sebuar pier atau dermaga di daerah Kabatas, tidak jauh dari stadion klub kebanggaan kota Istanbul yaitu Galatasaray. Tentu saja jangan berkunjung ke tempat ini kalau sedang ada pertandingan derby dengan klub satu lagi kota Istanbul yaitu, Fenerbache. Karena , menurut cerita sering juga terjadi keributan antara pendukung fanatik kedua klub paling top di Turki ini.
Di daerah dekat dermaga, tidak jauh dari sebuah masjid yang disebut Masjid Istana Dolmabache, kita dapat menyaksikan banyaknya wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang menikmati suasana siang di akhir musim gugur yang sejuk di Istanbul. Bendera merah dengan bulan sabit dan bintang berwana putih berkibar dengan bangga menghiasi langit kota Istanbul. Di seberang sana , di stadion Galatasaray yang juga tampak megah, dengan bentuknya yang tampak bundar, hanya dihiasi dengan tiang-tiang bendera dan bendera Turki yang berkibar dengan gagah. Suasana yang tepat untuk menikmati dua benua sekaligus dalam sebuah pelayaran sekitar empat jam sampai menjelang matahari tenggelam.
Rombongan Musik Khas Dinasti Usmaniyah menghibur pelayaran. sebuah rombongan pemusik dengan pakaian ala “Dinasti Usmaniyah” menyambut dengan musik yang menghibur bernada riang gembira. Ada tujuh pemain musik yang semuanya pria setengah baya dan kebetulan dengan wajah khas Turki dengan kumis yang tebal, Tampak gagah dengan seragam berwarna oranye . Uniknya mereka berbaris membentuk setengah lingkaran dan sebagian memakai jubah warna hitam dengan urutan yang rapi. Alat musik yang dimainkan berupa alat musik tradisional baik perkusi dan juga tambur. Seorang pemimpin yang berfungsi sebagai konduktor “orkestra tepi laut” memimpin pasukannya memainkan lagu yang seakan-akan mengucapkan selamat datang di Selat Bosphorus.
“Selat Bosphorus, merupakan salah satu selat tersempit di dunia karena lebarnya hanya sekitar 1 sampai 3 kilometer”. Selat ini hampir dapat disamakan dengan sebuah sungai yang sangat lebar. Bahkan di bandingkan dengan Sungai Nil, banyak bagian Selat Bosphorus yang tampak lebih sempit. Tentu saja yang membedakannya ialah bahwa Bosphorus tetap sebuah selat karena terdiri seluruhnya dari airlaut yang menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam.
Sepanjang selat ini, dapat disaksikan tempat-tempat yang menarik seperti istana-istana dari dinasti Usmnaniyah. Salah satu yang paling terkenal adalah Istana Dolmabache. Tentu saja di bagian ujung selatan selat ini, dari kejauhan kita juga dapat menyaksikan Topkapi Palace yang sekarang sudah menjadi museum. Ada cerita menarik tentang kedua istana dari dinasti Otttoman atau Usmaniyah ini. Istana Topkapi dibangun dengan arsitektur yang cukup sederhana, bahkan istana ini dibangun dengan ciri khas nirsimeteris, yaitu untuk meniadakan unsur kemegahan. Semua dinding, pintu dan jendela seakan-akan dirancang tidak beraturan. Istana ini melambangkan kehidupan sultan yang sederhana sehingga dapat membawa dinasti Usmaniyah ke masa keemasan. Istana Dolmabache dibangun menyerupai istana-istana di Eropa. Dengan segala kemewahan , kebesaran , dan kemegahan. Istana ini dibangun pada saat dinasti Usmaniyah menedekati keruntuhan. Ketika masa kejayaannya sudah akan berakhir dan sampai-sampai Turki pernah dijuluki “Orang sakit dari Eropa”.
Tentu saja di bagian selatan Bosphorus, selain kedua istana ini, kapal pesiar juga sempat melintasi beberapa tempat lain yang menarik . Di antaranya adalah Maiden’s Tower yang terletak di tengah-tengah selat bagaikan sebuah pulau kecil dan juga Selemiye Barrack, yang merupakan sebuah rumah sakit dimana Florence Nightingale pernah bekerja.
Jembatan Megah di atas Bosphorus
Kapal terus berlayar dan sempat melewati Cirdigan Palace, dan juga sebuah Masjid dengan arsitektur Barok, yaitu Mecidiye Camii. Namun pemandangan yang paling mempesona adalah jembatan gantung yang maha besar dan tinggi yaitu Jembatan Boshporus. Jembatan yang mirip dengan jembatan Kutai Kertanegara yang baru runtuh di Tenggarong ini melintas di atas selat Boshporus dengan gagahnya dan selesai dibangun pada 1973.Jembatan Bosphorus ini, memiliki jarak lebih dari satu kilometer di antara kedua pilar raksasanya dan menghubungkan Beylerbeyi dan Ortakoy. Dengan enam jalur lalu lintas kendaraan dan memiliki ketinggian 165 meter dari atas permukaan laut. Kapal yang melintas di bawahnya dan terus berlayar ke utara menuju sebuah jembatan yang lebih besar dan baru yaitu “Fatih Sultan Mehmet Bridge” yang selesai dibangun pada 1988
Jembatan Galata atau Galata Köprüsü membentang di atas Golden Horn, atau semacam selat kecil yang memisahkan Karakoy di sebelah utara dan Eminonu dan kawasan Sultan Ahmet di sebelah selatan. Menurut cerita, jembatan permanen sekarang ini baru selesai dibangun pada 1992. Sebelumnya jembatan yang dipakai adakah sejenis jembatan pontoon yang selalu ikut bergoyang bersama gelobang air laut dibawahnya. Menurut sejarah pula, Sultan Beyazid II pada 1503 pernah meminta Leonardo Da Vinci untuk merancang jembatan yang melintasi Golden Horn ini, Namun sayang jembatannya tidak pernah dibangun.
Jembatan Galata ini bertingkat dua, dan persis di tengah-tengah jembatan , terdapat banyak sekali orang memancing. Pemandangan di sini sangat indah. Ke selatan kita dapat melihat Masjid Sulaymaniyeh di atas bukit.
Banyak sekali Poster, yang menunjukan bahwa Istanbul, adalah ibukota Eropa untuk kebudayaan pada tahun2010 lalu. IstanbulAvrupa Kultur Baskenti. Di bawahnya ada tulisan European Capital of Culture. Dari atas jembatan juga terlihat banyak kapal berlayar hilir mudik entah kemana. Sekumpulan burung dara, dan burung -burung lain juga berterbangan dengan bebasnya
untuk menikmati tempat-tempat lain di kota Istanbul Turkey merupakan negara yang terletak di 2 benua, yaitu benua Eropa (Istanbul Avrupa) dan Asia (Istanbul Anadolu/Anatolia). Sehingga budayanya pun merupakan perpaduan antara budaya Asia dan Eropa. Penduduk Istanbul banyak yang fasih berbahasa inggris dan tergolong ramah jika dibandingkan penduduk eropa lainnya. Mereka akan senang hati menunjukkan jalan dan bahkan mengantarkan kita sampai tujuan.Suhu di sini tergolong dingin, yaitu berkisar antara 4oC – 10oC pada bulan Desember saat musim dingin dan sangat disarankan untuk membawa coat tebal jika mengunjungi Istanbul pada musim dingin.
Pada saat ini sebuah terowongan kereta api juga sedang dibangun di bawah selat ini untuk menghubungkan Eropa dan Asia melalui jalur bawah laut. Terowongan ini akan digunakan untuk kereta api dari Eropa ke Asia dan juga jalur metro kota Istanbul. Setelah melewati Jembatan Bosphorus kapal yang terus berlayar menuju daerah yang disebut Boshorus utara. Disini dapat juga dinikmati beberapa bangunan yang menarik seperti Istana Bylerbeyu, dan juga rumah rumah besar dari kayu khan dinasti Ottoman yang disebut Yali.
Namun, yang paling menarik untuk dikunjungi adalah bagian kota istanbul yang disebut Bebek dengan Universitas Bosphorusnya yang terkenal.
Legenda Yunani di Selat Bosphorus.
Salah satu kisah yang menarik adalah tentang asal-usul kata Bosphorus yang ternyata berasal dari Bahasa Yunani. Konon artinya adalah “Jalan Kerbau”. Kata ini berasal dari sebuah legenda tentang kehidupan Dewa Dewi Yunani. Arkian, Sang maha Dewa Zeus memiliki seorang selingkuhan atau wanita simpanan yang bernama Io. Karena affair ini kemudian tercium oleh “Hera”, istri resmi Zeus, maka Zeus mengubah Io menjadi seekor sapi. Untuk melarikan diri dari kemarahan Hera, sang sapi kemudian berenang melewati selat ini. Namun tindakan pelarian ini pun tetap tercium oleh Hera sehingga sang istri resmi mengirim kawanan lalat sehingga akhirnya Io pun terdampar di Laut Aegian yang juga disebut “Ionian Sea”.Karena itu Selat ini kemudian dinamakan “Jalan Sapi” atau Bosphorus.
Kembali ke Istanbul. Kota dengan jumlah penduduk mencapai 14 juta ini disebut-sebut sebagai salah satu kota terindah di dunia, oleh karena pergi ke turki ‘wajib’ hukumnya untuk berkunjung ke kota ini. Selain itu, Istanbul juga merupakan kota yang menyimpan jutaan sejarah. Kota ini menjadi saksi pergantian kekuasaan di dunia selama berabad-abad lamanya dari mulai roman empire, byzantine empire, ottomant empire (khilafah usmani), dan sejak tahun 1924 menjadi bagian dari republik turki. Sejarah juga mencatat bahwa sebelum diberi nama Istanbul kota ini bernama byzantium dan konstantinopel.
Istanbul, the only place in the world where you can walk from asia to europe. wilayah Istanbul membentang di bagian eropa dan asia. Istanbul bagian eropa secara umum bisa dibagi menjadi 2 area utama, yang pertama adalah sultanahmet area, yang kedua taksim area. sultanahmet area adalah bagian kota tua istanbul karena terdapat banyak sekali peninggalan sejarah di sana. Sedangkan taksim area bisa dibilang modern part of istanbul. Istanbul bagian asia mungkin hanya 20 % dari luas istanbul. Bagian asia dan eropa ini dipisahkan oleh selat bosporus dan dihubungkan oleh jembatan besar yang juga diberi nama jembatan bosporus. Transportasi utama di kota istanbul adalah tram dan metro.
Melongok Wilayah eropa di Istanbul Turki
Taksim Area
Dolmabahce Palace yang terletak di wilayah taksim. Untuk menuju ke Dolmabahce palace dari sultanahmet, kita bisa menggunakan trem line 1 hinngga trem stop kabatas. Istana ini dibangun sekitar tahun 1843-1856 pada masa ottoman empire. Dolmabahce palace dibangun dengan gaya eropa dan dengan dekorasi yang megah dan jauh lebih mewah dibandingkan dengan beylerbeyi palace. Ini juga merupakan istana terbesar dan termahal di turki. Berkunjung ke bagian dalam istana akan memberikan kesan pada kita bahwa penguasa saat itu hidup sangat mewah. Istana yang megah ini pun menjadi tempat terakhir ottoman empire dan menjadi saksi berakhirnya kehkilafahan/kesultanan islam. Di tempat ini pula mustapha kemal attaturk yang dikenal dengan bapak republik turki atau lebih tepatnya bapak sekularisme turki menghembuskan nafas terakhirnya.
Dari Dolmabahce palace kita bisa melanjutkan kunjungan ke taksim area. Untuk menuju ke sana dari kabatas kita bisa naik fenicular hingga taksim square. Tidak salah jika taksim ini disebut sebagai the most known modern city center of Istanbul, karena memang tata kotanya sangat modern, sangat jauh dibandingkan sultanahmet. Di pusat kota taksim ini terdapat monumen terkenal, Independence Monument atau dalam bahasa turki disebut Istiklal Aniti. Lokasi lain yang wajib dikunjungi di sini adalah Istiklal street/avenue. Istiklal street ini adalah pusat perbelanjaan di istanbul. Seperti halnya Champ Elysees di Paris atau Galleria Vittoria Emanuelle di Milan. Di kiri dan kanan jalan kita bisa menemukan toko barang mewah/branded, cafe, bar, galeri, restaurant, dll. Tidak heran jika jutaan pengunjung selalu memenuhi istiklal street ini setiap hari hingga malam nya.
Terus berjalan menyusuri istiklal street kita akan menemukan salah satu menara terkenal bernama Galata tower yang juga merupakan salah satu menara tertua di dunia. Kita juga bisa menuju ke sana dengan naik trem dan turun trem stop karakoy. Bagi anda yang tertarik dengan modern art di daerah taksim ini juga terdapat beberapa museum terkenal yang dapat dikunjungi, salah satunya adalah Istanbul modern museum. Wilayah taksim ini begitu luas, kita bisa menghabiskan waktu sehari penuh di sana.
Turbulensi budaya eropa,arab dan asia.
Orang sering memandang salah tentang Turki. Ada yang menganggap bangsa Turki adalah bagian dari ras Arab. Ada yang menyebut Turki negara Islam fanatik dengan segala fantasi seputarnya. Begitu kita datang ke Istanbul, kita dikejutkan dengan kemodernan dan keberadaban Turki. Tapi, di lain pihak, Istanbul mungkin tidak menggambarkan Turki secarah utuh.
Saat ini, Turki masih bernegosiasi untuk bergabung dengan Uni Eropa. Statusnya sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Irak dan Iran menimbulkan rasa khawatir bagi banyak warga Eropa. Demikian pula dengan anggapan bahwa Turki tidak demokratis dan begitu kuatnya pengaruh militer di panggung politik. Ditambah dengan berita-berita miring mengenai pembantaian massal penduduk keturunan Armenia dan eksistensi suku Kurdistan, serta gerakan separatis di Cyprus.
Ketika bicara sejarah Turki, samar-samar kita mendengar nama Mustafa Kemal Ataturk yang di Indonesia dikenal sebagai tokoh modernis yang agak menakutkan dan sering digambarkan dalam karikatur sebagai figur yang mengganti azan dari bahasa Arab ke bahasa Turki. Samar-samar pula kita melihat bagaimana Turki menjadi sekutu penting Amerika Serikat sejak bergabung ke NATO sampai peran pentingnya dalam perang Irak. Namun, bila kita hendak masuk lebih dalam dan menepis seluruh stereotipe kedua belah pihak, barangkali kita akan menemukan Turki yang menarik.
Letak negara Turki sangat strategis karena berbatasan dengan tiga benua. Negeri yang merupakan bagian dari Jalur Sutra ini dikelilingi oleh tiga benua besar, yaitu Asia, Afrika, dan Eropa. Turki terletak di antara Yunani, Bulgaria, Gerogia, Armenia, Azerbaijan, Iran, Irak, dan Suriah. Tak heran bila budaya Turki menjadi percampuran yang unik antara Timur dan Barat.
Cikal-bakal budaya Turki sudah ada sejak sebelum Masehi dan kebudayaan itu terus berkembang hingga abad XIV Masehi. Selain itu, budaya Turki juga dipengaruhi ragam religi. Mayoritas masyarakat Turki adalah pemeluk Islam, tapi banyak juga orang Kristen dan Yahudi.beribu-ribu tahun yang lalu, suku bangsa Huns , nenek moyang bangsa Turki, berkelana mencari tempat tinggal yang lebih baik. Berbekal buah-buah kering sebagai makanan dan susu dalam kantung kulit kambing untuk minuman, mereka menempuh padang gurun di bawah mentari yang bersinar terik.Setelah berhari-hari berkelana, dahaga pun menerpa. Mereka meraih kantung kulit kambing tempat persediaan susu. Namun,Tak setetes pun susu keluar. Dengan jengkel salah seorang dari mereka merobek kantung kulit tersebut. Betapa terkejutnya ketika susu yang ia bawa telah menjadi krim kental.
“Yogurtmak!” seru pria tersebut. Yogurtmak berarti mengocok. Ia menduga, guncangan yang terjadi selama perjalanan serta panasnya temperatur telah mengubah susu ini menjadi krim. Kelak kemudian hari, dunia mengakui bahwa Turki adalah bangsa yang menemukan yoghurt.Hingga saat ini, yoghurt menjadi bagian tak terpisahkan dari bangsa Turki. Setiap keluarga pasti menyediakan yoghurt sebagai salah satu sajian terpopuler untuk makanan sehari-hari. Kita mengenal yoghurt sebagai hidangan penutup bersama buah. Sebaliknya, orang Turki menyantap yoghurt dengan daging dan sayuran. Produk susu ini juga tak pernah ketinggalan untuk sarapan.
Masyarakat Turki kaya akan ragam makanan. Sebut saja kismis, zaitun, terong, bawang putih, tomat, dan daun anggur yang merupakan teman makan paling populer. Dalam bahasa Turki, daun anggur disebut dolma. Biasanya, daging dan nasi serta rempah-rempah dibungkus dengan dolma dan dimasak bersamaan. Makanan pokok mereka adalah nasi dan roti. Setelah Cina dan Perancis, dapur Ottoman sering disebut gagrak kuliner ketiga di dunia.
Salah satu kebiasaan dalam ‘prosesi’ makan mereka adalah kehadiran kopi Turki. Kopi biasanya dihidangkan usai sarapan. Tapi pada praktiknya dalam sehari mereka bisa minum bercangkir-cangkir kopi. Setiap bertamu, sudah pasti kita akan dijamu dengan kopi. Kopi hitam pekat tersebut disuguhkan dalam cangkir kecil bersama segelas mungil air putih. Sebelum minum kopi, kita dianjurkan membilas kerongkongan dengan air putih dulu. Tujuannya, agar kita dapat merasakan cita rasa kopi Turki yang sejati tanpa gangguan rasa lain yang tersisa di mulut. Mirip espresso. Bedanya, kopi Turki meninggalkan ampas di cangkir.
Ritual minum kopi belum berhenti. Tutuplah cangkir dengan piring tatakan usai minum. Goyangkan beberapa kali, lalu balik sehingga cangkir berada dalam keadaan terbalik di atas piring tatakan. Dari pola ampas kopi yang tersisa di cangkir, orang Turki biasa meramal nasib. Setelah itu, peminum kopi harus membuat suatu harapan atau permohonan. Kita bisa tahu apakah harapan itu akan terkabul atau tidak dengan melihat pola ampas kopi yang tertuang di piring tatakan.
Turki bukan hanya Islam. Negeri ini juga kaya dengan berbagai peninggalan Kekaisaran Romawi pada masa sebelum Masehi hinggap peninggalan-peninggalan Kristen yang tersebar di berbagai tempat. Memasuki kota Istanbul, kita langsung diberi sajian peninggalan tembok benteng kota yang tersisa dari masa kejayaan Bizantium di abad IV hingga XIV Masehi.
Di tengah lalu lintas kota Istanbul yang padat seperti halnya Jakarta, kita bisa menyaksikan kekhasan sekaligus kemegahan mesjid-mesjid di kota peninggalan Kesultanan Ottoman. Kubah utama yang biasanya diikuti dengan beberapa kubah lebih kecil di bawahnya menjadi ciri khas masjid-masjid di kota industri utama Turki itu yang jumlahnya mencapai 444 buah. Sepertinya, wisata mesjid menjadi satu keharusan di Istanbul, terutama mesjid-mesjid berarsitektur istimewa seperti Mesjid Suleymaniye, Mesjid Sultanahmet, Mesjid Yeni, dan Mesjid Ortakoy.
Mesjid Sultanahmet sering disebut Mesjid Biru karena interiornya yang dipenuhi ornamen keramik berwarna biru. Mesjid ini berseberangan dengan Santa Sophia—gereja peninggalan Bizantium yang diubah menjadi Mesjid Ayasofia pada zaman Kesultanan Ottoman. Di dinding dan langit-langit gereja yang sekarang dijadian museum ini terlihat jelas mozaik Bunda Maria dan Yesus Kristus berdampingan dengan aksara Arab bertuliskan Allah dan Nabi Muhammad. Banyak gereja-gereja di Istanbul dikonversi menjadi mesjid di zaman Ottoman ini. Bagi wisatawan, tentu saja rumah-rumah ibadah ‘hybride’ ini sangat menarik.
Sebagai bekas ibu kota Bizantium yang kemudian direbut dan dibangun kembali oleh Kesultanan Ottoman sekitar abad XIV, Istanbul juga kaya dengan kompleks istana. Salah satunya, Istana Topkapi. Kompleks istana ini masih terpelihara baik. Suasana oriental terasa kental di seluruh kompleks. Satu bagian tempat ibu suri sultan dan harem-haremnya dulu tinggal, menjadi obyek andalan istana ini.
Tak jauh dari Mesjid Sultanahmet, terdapat Basilic Cistern. Dulu, reservoir bawah tanah ini berfungsi sebagai sarana penyediaan air bersih bagi penduduk kota di zaman Bizantium. Sebanyak 336 pilar-pilar penyangga gereja masih utuh dan terpelihara baik.
Masyarakat Turki senang menari dan menyanyi. Hampir setiap hari mereka menyediakan waktu untuk menyanyi dan menari. Mulai dari pesta rakyat, perkawinan, khitanan, hingga kumpul-kumpul keluarga. Mereka spontan menggerakkan bahu dan tangan mengikuti irama musik. Tari perut yang dulu menjadi hiburan sultan di istana dan akrobatik yang berasal dari mars militer, kini sudah menjadi menu untuk turis.Whirling Dance. Disebut whirling dance karena para penari berputar tanpa henti di sekeliling seorang imam. Tarian ini sebenarnya adalah simbol matahari yang menyinari semesta dan para penarinya adalah planet-planet yang berputar sambil mengitari matahari. Konon, setelah berputar selama sepuluh hari para penari akan bertemu dengan Sang Pencipta.
Turki juga terkenal dengan seni keramik dan gelas tiup. Gelas silinder yang dibakar dengan api bersuhu tinggi dibentuk seorang perajin melalui hembusan nafasnya. Ketrampilan ini biasanya diajarkan turun-temurun. Tak pelak, banyak masyarakat Turki yang sudah mampu membentuk gelas sejak usia belia. Seni gelas tiup memang sudah sangat tua dan mengalami banyak perkembangan. Berawal dari Dinasti Seljuk, seni gelas tiup terus diperkaya dengan berbagai budaya yang diperoleh dari daerah yang berhasil ditaklukkan dinasti tersebut.
Untungnya, obyek-obyek wisata di Istanbul letaknya berdekatan dan cukup mudah dijangkau dengan jalan kaki atau menggunakan kendaraan umum. Istanbul sedang giat menggali jaringan kereta bawah tanah dan terowongan di bawah air. Taksi dan tram relatif murah, bis kota pun cukup efisien dan tepat waktu. Sebagai kota tujuan utama turis di Turki dan ambisi yang sangat kuat untuk bergabung dengan Uni Eropa, sedikit banyak mengubah wajah Istanbul menjadi kota yang modern dan ramah. Sayangnya, kemakmuran ini belum merata di seluruh kota.
Istanbul penuh kontras. Di tram, Anda bisa duduk berhadapan dengan perempuan belia berkerudung dan di sebelahnya remaja putri mengenakan rok mini bertindik di alisnya sibuk dengan iPod-nya. Di bangku lain, sepasang muda-mudi sedang asyik bercengkerama. Di hadapan mereka, seorang ulama terlihat kusyuk berzikir dengan tasbih di tangannya.
Di jalan-jalan utama, butik-butik bermerek perancang terkemuka ala Paris dan Milan memenuhi kota. Tak jauh dari jalan utama tersebut, kedai-kedai kopi dan teh sederhana, serta warung kebab dan lahmacun (pizza khas Turki) riuh-rendah dipenuhi penjaja roti dan asongan. Di perempatan jalan lain, mobil mewah keluaran terbaru tak sabar mengklakson gerobak penjual buah dan sayur-mayur. Pengemis dan tunawisma masih banyak terlihat mencoba mengais rezeki di sudut-sudut jalan.
Penduduk Turki terkesan punya rasa nasionalisme yang tinggi. Meski sekarang terkalahkan secara politik dan ekonomi, mereka tetap memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka selalu menyebut kegemilangan masa lalu sebagai inspirasi untuk menghadapi masa kini dan masa depan. Mereka bangga dengan Kesultanan Ottoman yang pernah berhasil menguasai hampir sepertiga daratan Eropa sampai mencapai sekitar 100 mil mendekati pintu gerbang kota Wina di Austria. Patung Ataturk—tokoh panutan dan Bapak Bangsa Turki—ada di mana-mana dan bendera Turki berkibar hampir di setiap gedung.
Bila Lelah seharian berkeliling kota, ritual hamam telah menanti. Tradisi pemandian lengkap dengan pijat ini sudah ada sejak lama dan dipercaya sebagai asal-muasal sauna di Eropa. Dulu, tempat pemandian umum ini berfungsi sebagai sarana sanitasi dan sosialisasi karena tak setiap rumah mempunyai fasilitas air hangat dan air bersih. Berbeda dengan sauna di Eropa, pada umumnya pria dan wanita berada di ruang terpisah di hamam Turki. Secarik kain tipis—biasa disebut pesternal—wajib dipakai. Tak ada pemandangan ‘polos’ di hamam ini.
Turki identik pula dengan permadani. Permadani Turki merupakan pengaruh budaya Persia yang masuk Turki bagian timur, lalu berkembang dengan perpaduan budaya setempat. Hasilnya, permadani Turki menjadi sangat beragam, baik dalam jenis maupun motif. Karpet antik dengan motif tertentu sangat diminati dan selangit harganya. Tapi hati-hati, sudah banyak produk andalan Turki ini diproduksi di Cina. Tak mudah bagi mata awam untuk mengenali karpet imitasi ini.
Bagaimanapun,kita patut belajar dari Istanbul Turki dalam mengembangkan wisata kotanya,wisata budaya dan sejarah, secara garis besar langkah strategis yang dilalui oleh penggiat wisatanya,antara lain:
*Memberi dorongan kelangsungan peninggalan sejarah, kultur, alam, dan arsitektur tempo dulu.
*menampilkan identitas kota secara unik untuk dikunjungi dan dilihat.
*Pengembangan wisata kota berdasarkan keterampilan penduduk lokal dalam menginterpretasikan peninggalan sejarah yang ada.
*Membangun rasa bangga masyarakat kota akan warisan sejarah mereka dan meningkatkan interaksi dengan pengunjung.
*Membantu memelihara gaya hidup dan nilai nilai lokal.
*Menampilkan produk wisata bernilai tambah dan meningkatkan kedalaman dan level pelayanan terhadap wisatawan.
*Menampilkan suatu produk wisata dengan pendekatan kearah pengembangan secara berkelanjutan dengan memberdayakan penduduk kota sebagai basis pembangunan wisata.
*Pembangunan kepariwisataan berskala besar melibatkan sektor swasta bermitra dengan sektor publik. Sebagai gambaran, sektor publik terlibat dalam persiapan masterplan kota, mendapatkan tanah, memasarkan, membangun, mengawasi dan memelihara infrastruktur. Sedangkan sektor swasta melakukan studi kelayakan finansial, mengoperasikan obyek yang dianggap profit. Keuntungan finansial dari pariwisata menjadi investasi dan asset dari sektor publik.
Bagaimanapun kota Istanbul Turki secara menakjubkan telah mampu menghidangkan ramuan wisata kota dengan menampilkan kota dengan karakter kultur, kebanggan sejarah masa lalu, alam yang terjaga dan lestari, pertautan arsitektur perkotaan dengan gaya kuno dan modern, dengan ornamen perpaduan Eropa-Turki Mediteriana yang terpelihara baik, meskipun telah melewati perobahan kultur dari generasi kuno kegenerasi modern.
Kota Istanbul Turki telah memilih cara pengungkapan jati dirinya melalui ungkapan produk arsitektur perkotaan, kultur, sejarah, kerajinan tangan, bahasa, arkaelog yang semua dikemas dalam paket wisata yang melambungkan kepariwisataan Turki sebagai penyumbang terbesar devisa negaranya.
Selama di Turki telah tercipta puisi penyambung sepi hati.Puisi pusi itu antara lain sebagai berikut.

(1) Ketepi jalan istiqlal.

Di Istanbul,
Aku datang ketepi jalan istiqlal.
Membeli segemggam biji sukun bakar.
Kukupas kulitnya helai demi helai.
Seperti menghitung tasbih,
Sementara hujan salju bergulir.
bersama bulir airmataku.
Mengenangmu,
Dan aku mengenangmu,oh istriku.
Ditengah malam turki yang beku.
Kurasakan kelembutan biji sukun,
Seperti kelembutan qalbumu,
Yang pernah kudamba.
Kristal cinta yang mengental jadi cermin.
Arahan ketika melangkah,
Merengkuh dua hati dalam detak nadi,
Dicelah gerai rambut yang bermain ditelingamu,
Pernah kubisikkan pesona.
Aku milikmu,
Dunia akhirat.
Kuingin memelukmu lagi seperti kemarin,
Seperti ketika aku merasa,
Kau milikku,dan aku adalah akumu.
llahi rabbi
Kukunyah biji sukun,betapa getirnya.
Tapi Engkau tahu,
Hatiku lebih getir.
Disepanjang perjalanan malam aku gelisah.
Mencoba membunuh mimpi dan khayal dengan sia sia.
Siapakah yang tahu deritaku ini?
Pun jika langit runtuh,
Siapa percaya kepedihan ini?

(2) Ditengah Badai Salju.

Di Bursa .
Dalam geliat petang.
Sebongkah bola salju.
Seperti mutiara jatuh.
Pecah berhamburan.
Seperti cintaku.
Badai salju yang dingin.
Daun pintu gemeretak bergetar.
Patah dalam dingin.
Seperti hatiku.
Burung burung camar salju.
Hidup tanpa sarang.
Mati tanpa kuburan.
Seperti cintamu.

(3) Turkey.

Ketika bayi
Matamu bening
Segemerlap rona selat bosphorus
Ketika belia
Dadamu seladang salju.
Tempat camar salju menukikkan berahi
Ketika dewasa
Wujudmu kedalaman laut hitam.
Dimana laut pecahkan gelombang.
Ketika renta nanti
Wajahmu malam tanpa gemintang
Di mana angin melabuhkan senyap

(4) Konstantinopel

Pun masih nampak tegar
Tapi musim telah banyak merubahnya
Dalam bungkus modernitas
Dalam diamnya batu batu batin
Yang melanjutkan usia
Menghirup sisa nafas
Dari seuntai nafas yang menggantung
Pada roh roh purba.
Pun riak gelombang badai musim
Tak mampu menghapus jejak peradaban
Entah sampai tidak jejak kita
Mencari biang sejarah
Di IstanaTopkapi palace.

(5) Penari Perut.

Hai belly dancer,
Ombak kecil.
Yang beriak runtun diperutmu.
Segetar gulungan gelombang dilengan,
Segemuruh hati yang gairah.
Kaki getar gemerincing.
Didalam tapaknya sendiri.
Bergetar cemari jari.
Menggapai penghujung pantai.
Aku mabuk laut.
Terombang ambing diatas kemudi.
Bagaimana mungkin seimbangkan diri.
Laut begitu bergelombang.

(6) Pemimpi.

Di kawasan bursa,
Aku bergelantungan,
Diantara penumpang kereta gantung.
Menyusur bentang pebukitan salju.
Dan engkau disana,gadisku.
Gadis dalam mimpi Alexandria.
Ketika untuknya.
Sang penakluk menyerbu constantipel.
Dipekat malam yang beku.
Dan akupun sertamerta.
Berburu melawan kodrat.
Untuk mencumbumu,
Sekalipun dalam illusi.

(dari berbagai sumber)

Explore posts in the same categories: TULISAN POPULAIR

Leave a comment